digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_SHAFIERA_SYUMAIS_AZIZ_ABSTRAK_12.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Tingkat urbanisasi yang tinggi di Kota Bandung, diiringi dengan tingginya pertumbuhan kegiatan dan kurangnya fasilitas perumahan, membuat masyarakat kelas menengah ke bawah termarjinalkan dalam perolehan lahan untuk tempat tinggal. Hal ini menyebabkan terbentuknya fenomena kampung-kota dengan jumlah dan kepadatan penduduk yang meningkat setiap tahunnya. Dengan adanya stigma terhadap kampung-kota sebagai perumahan informal dan kumuh, perlu adanya peningkatan nilai tambah dan daya saing kampung-kota, salah satunya dengan strategi pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung mencanangkan pembentukan program Kampung Wisata Kreatif di masing-masing kecamatan di Kota Bandung. Tujuan diadakannya program ini adalah untuk menyebar pergerakan wisatawan dan menonjolkan keunikan tiap kecamatan di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan program Kampung Wisata Kreatif di Kota Bandung. Penelitian ini akan menggunakan metode analisis konten dari hasil wawancara pemangku kepentingan kampung wisata kreatif. Penelitian ini menemukan bahwa program Kampung Wisata Kreatif tersebut secara umum masih berada dalam tahap embrio; belum layak untuk dikunjungi oleh wisatawan. Namun, terdapat dua kampung wisata kreatif yang sudah aktif sebagai daya tarik wisata, yaitu Kampung Cibunut dan Kampung Dago Pojok.