digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Dinda Auliana Prastiwi
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur

Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang menjadikannya salah satu destinasi wisata unggulan di dunia. Namun, pesatnya perkembangan pariwisata seringkali tidak dibarengi dengan perhatian terhadap isu dan tekanan lingkungan yang dihasilkan akibat dampak pariwisata. Telaga Sarangan, salah satu destinasi wisata alam populer di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, adalah salah satu contoh lokasi yang menghadapi tantangan tersebut. Dengan tingginya potensi alam dan juga budaya, pembangunan pariwisata belum dilakukan dengan optimal mengingat masih banyak isu lingkungan yang terjadi pada area tersebut. Lokasi perencanaan dan perancangan berada di Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Dengan luas deliniasi sebesar 75 Hektar yang mencakup area Telaga seluas 30 Hektar, deliniasi ini mencakup area hutan lindung, permukiman, pertanian, area jasa dan perdagangan, serta fasilitas umum. Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Magetan (RIPPARKAB), Telaga Sarangan masuk dalam KSP 1 dengan tema ‘Pengembangan produk wisata alam dan minat khusus yang didukung dengan wisata sejarah’. Tema ini mencerminkan potensi besar kawasan untuk dikembangkan sebagai destinasi unggulan dengan tetap mengedepankan pelestarian nilai alam dan budaya. Namun meskipun memiliki potensi besar pada nilai ekologis yang tinggi dan lanskap alami yang indah, kawasan Telaga Sarangan saat ini masih menghadapi sejumlah permasalahan yang berdampak pada lingkungan dan ekosistem disekitarnya. Masalah yang timbul akibat dari dampak aktivitas pariwisata, penataan ruang yang belum teratur, overtourism, ancaman bencana, serta kurangnya edukasi lingkungan bagi pengunjung dan masyarakat sekitar menjadi tantangan yang perlu segera diatasi. Perencanaan ini bertujuan untuk merencanakan dan merancang lanskap kawasan wisata Telaga Sarangan dengan pendekatan Eduwisata, yang menggabungkan pengalaman rekreasi dengan edukasi tentang keberlanjutan lingkungan. Rencana ini bertujuan untuk menjaga ekosistem Telaga Sarangan tetap stabil, memaksimalkan keindahan dan fungsi lanskap, serta meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas wisata. Selain itu, pendekatan yang digunakan akan berfokus pada Eduwisata, yang tidak hanya meningkatkan kesadaran pengunjung terhadap pentingnya pelestarian lingkungan, tetapi juga menjaga nilai budaya dan sejarah kawasan tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat masalah utama yang ada di Telaga Sarangan, yaitu overtourism, isu dan tekanan lingkungan akibat dari dampak pariwisata, pengembangan wisata yang kurang optimal, serta adanya ancaman bencana. Dengan integrasi dari hasil analisis dan prinsip Eduwisata yang dapat diterapkan di Telaga Sarangan, dirumuskan konsep dengan membuat tiga zona perencanaan yang paling bisa mewakili keenam prinsip eduwisata yang dipilih untuk diterapkan dengan tujuan untuk menjaga kestabilan ekosistem kawasan Telaga Sarangan, mengoptimalkan keindahan dan fungsi lanskap sebagai daya tarik pariwisata, mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas pariwisata, meningkatkan kesadaran pengunjung melalui edukasi lingkungan, dan melestarikan budaya, sejarah, dan lingkungan di Telaga Sarangan.