digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permasalahan pada lingkungan merupakan isu yang penting untuk diperhatikan. Energi yang selama ini lazim dipakai adalah energi yang bersumber pada energi tidak terbarukan seperti batu bara dan fosil. Kebutuhan konsumsi energi dapat dilihat dari konsumsi energi kian meningkat. Hal ini dihawatirkan energi yang tak terbarukan dapat makin menipis. Indonesia sendiri tak luput dalam berbagai kerusakan lingkungan. Seperti banjir yang ditempa di berbagai wilayah Indonesia. Penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif (Creswell 2008). Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan berbagai teori dari pustaka dan mengambil data dari studi literatur. Data primer maupun sekunder yang telah terkumpul akan diolah. Setelah diketahui banyaknya teori dari studi literatur maka berikutnya tahap konsep desain. Desain dirancang sesuai dengan kondisi lingkungan dan site yang ada. Teori yang digunakan untuk rancangan ini dengan menggunakan teori ekologi dan teori green Architecture. Desain berbasis ekologi merupakan suatu upaya untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Ilmu ini mengaitkan hubungan antara alam, manusia dan perancangan. Desain ekologi menurut Sim Van Der Ryn dan Stuart Cowan (1996) adalah semua bentuk desain yang meminimalkan dampak yang merusak lingkungan dengan mengintegrasikan diri dengan proses hidup. Upaya untuk mendapatkan energi baru menggunakan teknologi hybrid. Hybrid menggabungkan sumber daya yang berasal dari PLN dengan sumber daya yang terbarukan. Sumber daya yang terbarukan yaitu sumber daya yang secara alami didapat dari sinar matahari, angin dan hujan. Perancangan berlokasi di Subang, rancangan berupa sebuah bangunan restoran di area resort yang berada di kawasan ciater. Desain ini dilakukan skala mikro dengan tujuan dapat diterapkan dalam skala makro.