digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang tidak diiringi dnegna jumlah lahan pertanian yang bertamabah, maka dimasa depan permasalahan pencukupan pangan akan menjadi permasalahan yang cukup besar. Oleh karena itu diperlukan penelitian yang mengembangkan sistem pertanian pada lahan terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk meninjau pengaruh komposisi media tanam dan jenis air terhadap pertumbuhan bayam merah. Penelitian dilaksanakan di area Kebon Belajar, Rancaekek. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama adalah media tanam yang merupakan campuran dari tanah Lembang atau tanah Andosol, Pupuk Kompos dan pupuk Kandang Kambing. Perbandingan Tanah : Kompos : Pukan untuk perlakuan media kontrol (M0) adalah 1:1:1, selanjutnya untuk perlakuan 1 (M1) adalaha 1:2:1 dan media perlakuan 2 (M2) adalah 1:1:2. Faktor kedua adalah jenis air yang digunakan yaitu air irigasi biasa (A0) dan air kolam (A1). Pengamatan faktor mikroklimat dilakukan setiap dua hari sekali dan pengujian faktor edafik dilakukan pada awal penelitian di Laboratorium Balitsa, Lembang. Pengamatan dilakukan terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Bobot segar dan Kadar Air dari bayam merah. Hasil pengamatan menunjukan bahwa jenis air tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan bayam merah, sedangkan komposisi media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan bayam merah.