digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

M Hafizhan Hamid.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Eksplorasi, eksploitasi, transportasi dan pengolahan minyak bumi telah menunjuang perkembangan kesejahteraan global, namun dalam prosesnya kerap terjadi pencemaran petroleum hydrocarbon ke lingkungan yang dapat memengaruhi kualitas dan kesehatan lingkungan dan masyarakat. Pencemaran tersebut perlu dipulihkan dengan remediasi. Metode biologis telah digunakan dalam pengolahan pencemaran tanah oleh minyak bumi, termasuk bioaugmentasi dengan memanfaatkan mikroba eksogen untuk pemulihan pencemaran. Penelitian skala laboratorium ini dilakukan dalam dua tahap yakni tahap biostimulasibioaugmentasi dan tahap biostimulasi-bioaugmentasi dikombinasikan dengan teknologi elektrokinetik. Tahap 1 memanfaatkan biostimulasi berupa penambahan nutrien berupa pupuk NPK dan bioaugmentasi dengan lima variasi konsentrasi bakteri: 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% untuk memulihkan tanah yang terkontaminasi minyak bumi secara artifisial. Proses bioaugmentasi digabungkan dengan biostimulasi kemudian dilakukan pengamatan TPH dan TPC selama 28 hari. Tahap 2 memanfaatkan variasi terbaik hasil tahap 1 dikombinasikan dengan perlakuan elektrokinetik dengan 3 variasi voltase: 1V/cm, 2V/cm dan 3V/cm. Perlakuan elektrokinetik dilakukan selama 24 jam, dilanjutkan dengan biostimulasi-bioaugmentasi selama 28 hari. Pada kedua tahap dilakukan pula pemantauan pada pH, temperatur, dan kadar air agar sistem berada pada rentang optimum untuk biodegradasi (6-8,5; 18-45o C; 16-42,5%). Hasil uji tahap 1 menunjukkan bahwa bioremediasi mengalami efisiensi paling tinggi dengan penambahan konsentrasi bakteri sebesar 10%, diikuti dengan konsentrasi 7,5%, 2,5%, 5% dan 0% yang menunjukkan efisiensi sebesar 81%, 73%, 72%, 71% dan 69% secara berturut-turut. Hasil uji tahap 2 menggunakan konsentrasi bakteri 10% menunjukkan bahwa perlakuan elektrokinetik meningkatkan efisiensi remediasi tanah dengan biostimulasi-bioaugmentasi, dengan efisiensi tertinggi dengan perlakuan elektrokinetik dengan voltase 3V/cm (93-94%), diikuti dengan 2V/cm (92-93%) dan 1V/cm (90-93%).