digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23416045_-_Kushisa_Atta_Jaeba.pdf
PUBLIC Dewi Supryati

COVER Kushisa Atta Jaeba
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 1 Kushisa Atta Jaeba
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 2 Kushisa Atta Jaeba
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 3 Kushisa Atta Jaeba
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 4 Kushisa Atta Jaeba
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 5 Kushisa Atta Jaeba
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 6 Kushisa Atta Jaeba
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 7 Kushisa Atta Jaeba
PUBLIC Dewi Supryati

PUSTAKA Kushisa Atta Jaeba
PUBLIC Dewi Supryati

Mobile commerce merupakan kegiatan menjual barang dan jasa yang dilakukan menggunakan perangkat mobile. Didorong oleh biaya perangkat mobile yang murah dan peningkatan koneksi internet nirkabel, mobile commerce sekarang dipandang sebagai model bisnis yang merubah komunitas bisnis dan industri yang telah ada. Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017 50,08% penduduk Indonesia telah memiliki perangkat smartphone dengan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau 54,68% dari jumlah penduduk Indonesia. APJII juga mengungkapkan bahwa penggunaan internet menggunakan aplikasi mobile commerce mencapai 61,10%. Penggunaan aplikasi mobile commerce tidak terlepas dari manfaat yang dirasakan oleh pengguna serta kepercayaan (trust) pengguna terhadap layanan yang disediakan oleh penyedia aplikasi mobile commerce. Selain faktor pendukung penggunaan, aplikasi mobile commerce juga memiliki faktor penghambat keinginan pengguna untuk tetap memakai aplikasi, seperti resiko yang mungkin dialami oleh pengguna. Banyak penelitian yang telah membahas keinginan untuk tetap menggunakan (continuance usage) mobile commerce, akan tetapi masih sedikit penelitian yang menguji pengaruh trust, risk dan variabel lain yang mempengaruhinya continuance usage, serta pengaruh antecedents dari variabel trust dan risk. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model yang dibangun berdasarkan variabel mobile commerce continuance usage dengan menggunakan variabel seperti perceived usefulness, customization, customer involvement, social influence dan trust. Hipotesis penelitian memperlihatka bahwa penggunaan aplikasi mobile commerce dipengaruhi oleh kepercayaan pengguna terhadap kualitas layanan aplikasi dan beberapa faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap aplikasi yaitu service quality, system quality dan information quality, digunakan sebagai faktor penyusun trust. Selain memberikan pengaruh positif terhadap continuance usage, terdapat variabel yang dapat memiliki pengaruh negatif yaitu perceived risk yang disusun oleh social risk, privacy and security risk, performance risk, psychological risk dan financial risk. Pengumpulan data dilakukan terhadap pengguna aplikasi mobile commerce, dengan jumlah data digunakan sebanyak 361 data. Data yang terkumpul diolah menggunakan statistika deskriptif dan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan continuance usage dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh perceived usefulness, customization, customer involvement, social influence dan trust. Perceived risk memiliki pengaruh negatif secara tidak langsung dengan efek mediasi trust. variabel trust secara signifikan dipengaruhi oleh system quality dan service quality. Perceived risk secara signifikan dipengaruhi oleh privacy and security risk.