digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2016_TA_PP_MOHAMMAD_HERIYANTO_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MOHAMMAD_HERIYANTO_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MOHAMMAD_HERIYANTO_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MOHAMMAD_HERIYANTO_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MOHAMMAD_HERIYANTO_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MOHAMMAD_HERIYANTO_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Tahapan awal eksplorasi sumber daya alam seperti panas bumi, air tanah, minyak, gas dan mineral dilakukan dengan menggunakan metode magnetotellurik. Metode ini mengukur sifat fisis resistivitas batuan di bawah permukaan bumi dengan memanfaatkan data pengukuran berupa medan listrik dan medan magnet. Data yang diperoleh kemudian diinversi sehingga mendapatkan model resistivitas bawah permukaan bumi, selanjutnya dikaitkan dengan litologi bawah permukaan untuk diketahui letak sumber daya yang dicari. Proses inversi magnetotellurik bukanlah hal mudah, karena hubungan data dan model yang non-linier. Pada karya tulis ini, diterapkan metode modified very fast simulated annealing (MVFSA) untuk menginversi data magnetotellurik secara satu dimensi. Metode ini merupakan pendekatan global dan hasil modifikasi dari algoritma very fast simulated annealing (VFSA) yang umum dikenal pada bahasan optimasi. Uji ke-robust-an MVFSA dibandingkan dengan Levenberg-Marquardt (LM), singular value decomposition (SVD), simulated annealing (SA), dan VFSA, kemudian dianalisis statistik dengan Gaussian probability density function (PDF). Metode MVFSA sangat baik diterapkan pada data sintetik magnetotellurik yaitu error-rms data relatif sebesar 2.97e-4 % untuk model bumi 41 lapis dan 1.13e-5 % untuk 3 lapis, 3 lapis bernoise sebesar 0.147 %, dan 5 lapis sebesar 0.074 %, kemudian lebih cepat konvergen dan lebih sedikit iterasinya dibanding SA dan VFSA. Apabila fungsi misfitnya cukup kompleks, MVFSA kecil kemungkinannya terjebak di minimum lokal dibanding LM dan SVD, sehingga model solusi yang dihasilkan sangat baik. Metode MVFSA telah diimplementasikan pada 5 titik data lapangan dan menghasilkan model solusi inversi yang error-rms relatif yang kecil (dibawah 1%).