digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Sulthan Shadiqah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Tingginya penggunaan minyak bumi dan gas alam menjadi tantangan bagi perusahaan oil & gas untuk menjaga fasilitas produksi tetap optimal. Penurunan performa, seperti menurunnya tekanan sumur produksi dapat mengurangi produktivitas. Untuk mengatasi hal itu, field life extension diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja sumur dan fasilitas pendukung. Analisis hidrolik dan implementasi konsep flow assurance dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan dan keamanan proses tersebut. Tugas sarjana ini bertujuan untuk mengembangkan model simulasi yang akurat guna memberikan rekomendasi operasi melalui analisis steady state dan mendapatkan safety factor pipa terkait fenomena transient water hammer dan surge pressure selama tahapan field life extension pada fasilitas gas trunkline dan water injection pipeline di Dayung Facilities. Penurunan tekanan suction compressor di Dayung Station dilakukan untuk menjaga besar flowrate fluida produksi tetap stabil. Pada tahapan ini terdapat variasi studi kasus steady state berkaitan dengan besar flowrate fluida produksi pada waktu tertentu. Backpressure terendah tercatat di Dayung sebesar 913,522 psig dan 1069,77 psig, serta di Sumpal sebesar 946,364 psig dan 1098,03 psig dengan sensitivitas penurunan backpressure di Dayung adalah 0,221 psi/MMSCFD. Nilai sensitivitas penurunan ini dapat digunakan sebagai input memilih low suction compressor yang akan dipasang. Safety factor terkecil adalah 1,32 dengan surge pressure maksimum 1021,60 psig, hasil analisis transient penutupan valve di Central Grissik Plant (CGP). Akibat sumur produksi yang telah berumur, maka jumlah produced water meningkat sehingga water injection hanya dapat dilakukan ke sumur injeksi utama NS1 sampai pada std. flowrate Dayung 6824 BWPD dan Sumpal 3500 BWPD sebab keterbatasan kemampuan pompa injeksi. Sumur injeksi alternatif Dayung WDW5 diproyeksikan untuk std. flowrate Dayung mencapai 10000 BWPD . Pemindahan sumur injeksi menimbulkan fenomena water hammer akibat penutupan valve di mulut sumur NS1. Analisis transient menghasilkan safety factor terkecil 1,18 dan surge pressure tertinggi sebesar 1262,07 psig