Kucing Liar adalah tambang masa depan PT Freeport Indonesia yang akan mulai berproduksi pada tahun 2028 dengan menggunakan metode tambang ambrukan, terletak di pegunungan tengah Papua yang memiliki curah hujan yang tinggi dengan susunan struktur geologi yang kompleks, hal ini menyebabkan tingginya penngaruh passive inflow terhadap operasi tambang. Penelitian ini memodelkan kondisi air tanah tambang kucing liar dan mengestimasi passive inflow yang masuk ke area ekstraksi menggunakan pendekatan elemen hingga dengan software Minedw, data yang digunakan terdiri dari muka air tanah, curah hujan, konduktivitas hidraulik, litologi, struktur geologi, water intercept dan model rencana zona ambrukan tambang. Hasil pemodelan menunjukan bahwa dengan seiring berjalannya penambangan arah aliran air yang tadinya pada kondisi inisial mengalir kearah selatan batas pemodelan mengalami perubahan kearah zona ambrukan tambang, Muka air tanah mengalami penuruan akibat oleh adanya aktivitas penambangan dan passive inflow Kucing Liar sendiri bertambah besar seiring dengan bertambah besarnya zona ambrukan tambang mulai dari tahun 2028 dan meningkat drastis mulai tahun 2030 dari 6 l/detik ke 74 l/detik pada akhir tahun 2030 saat zona ambrukan Kucing Liar mencapai zona lebih transmissive kontak antara Formasi Waripi dan Skarn yang pada model termasuk pada zona Kucing Liar Upper dan sampai pada puncaknya pada tahun 2040 musim hujan sebesar 397 l/detik sedangkan pada akhir tambang pada awal tahun 2041 passive inflow yang masuk ke area ekstraksi tambang Kucing Liar adalah sebesar 380 l/detik.