digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Trader yang menggunakan analisa teknikal adalah trader yang mengambil keputusan untuk membeli dan menjual saham ketika ada sinyal yang diberikan dari market. Trader ini mengidentifikasi tren dan membuat prediksi berdasarkan pola dalam data pasar. Namun, setelah menganalisis kerugian yang terjadi dalam aktivitas perdagangan menggunakan strategi Exponential Moving Average dan Count Back Line, kerugian yang terjadi jauh lebih tinggi daripada kerugian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai tolok ukur. Maka dari itu, menggunakan hanya sinyal jual untuk menjual aset tidak membatasi risiko yang dihadapi oleh para trader analisa teknikal. Value at Risk (VaR) adalah alat pengukuran risiko yang banyak digunakan untuk mengestimasi dan mengelola risiko. VaR memberi investor indikasi tingkat risiko yang mereka ambil dalam investasi tertentu. Value at Risk dapat membantu investor untuk memutuskan apakah keuntungan yang didapat sepadan dengan potensi kerugian maksimum. Tugas akhir ini bertujuan untuk menggunakan Value at Risk sebagai alat untuk penilaian risiko untuk kegiatan trading berdasarkan strategi Exponential Moving Average dan Count Back Line. Tugas akhir ini juga bertujuan untuk menginformasikan tingkat risiko yang diambil investor dengan investasi tertentu dengan menghitung potensi kerugian maksimum yang terjadi setiap hari. Tugas akhir ini menggunakan aktivitas perdagangan yang dilakukan dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2018 berdasarkan strategi Exponential Moving Average dan Count Back Line sebagai indikator teknikal dan hanya terbatas pada saham yang terdaftar dalam indeks IDX30. Jumlah saham yang diperdagangkan menggunakan strategi trading ini adalah 27 saham dengan total 41 transaksi. Di antara 41 transaksi yang dilakukan, ada delapan aktivitas perdagangan ketika saham diperdagangkan di luar Value at Risk. Saham-saham tersebut adalah BBRI (periode pertama), INDF, INTP (periode pertama dan kedua), KLBF, PTPP, SMGR (periode pertama) dan WSKT.