digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Untuk memahami fenomena place attachment pada suatu tempat yang spesifik, perlu dipertimbangkan perspektif masyarakat dengan melibatkan aspek historis, budaya dan geografisnya, agar pengaruh karakteristik lokal pribumi dalam pembentukan suatu keterikatan dengan tempat dapat diungkap secara utuh. Penelitian ini bertujuan memahami konsep place attachment masyarakat Tana Luwu terhadap situs-situs Kedatuan Luwu periode Islam di Sulawesi Selatan dan prediktor place attachment yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis statistik, koensidensi dan uji signifikansi. Kerangka penelitian merujuk pada model tripartit dimensi place attachment dari Scannel dan Gifford (2010), yang terdiri dari dimensi place-person-process. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 303 responden yang dipilih secara purposif. Dari temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa keterikatan masyarakat Tana Luwu pada situs-situs Kedatuan Luwu periode Islam lebih berkaitan dengan aspek afeksi atau perasaan emosional yang positif dibandingkan aspek kognisi dan perilaku. Karakteristik masyarakat yang berhubungan signifikan dengan place attachment ialah hubungan garis keluarga dan sistem kepercayaan. Sedangkan karakteristik tempat yang berhubungan signifikan dengan place attachment ialah makna situs yang dihayati oleh masyarakat setempat. Penelitian ini memberikan pemahaman mengenai strategi yang dapat ditempuh untuk menjaga keberlangsungan situs-situs, antara lain dengan memberikan pengetahuan sejarah dan budaya tentang situs tersebut kepada generasi muda, dalam lingkup keluarga dan pendidikan formal