2016_TS_PP_RAMOT_MANALU_1-COVER.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_RAMOT_MANALU_1-BAB_1.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_RAMOT_MANALU_1-BAB_2.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_RAMOT_MANALU_1-BAB_3.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_RAMOT_MANALU_1-BAB_4.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_RAMOT_MANALU_1-BAB_5.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_RAMOT_MANALU_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC hidayat
Penambahan limbah plastik (polimer) adalah salah satu cara meningkatkan mutu
aspal. Polymer (SBS) dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengikat pada perkerasan
jalan karena dapat memperbaiki sifat-sifat aspal sehingga lebih elastis dan tahan
lama dengan cara mencampur Styrene Butadiane Styrene (SBS) dengan Aspal Pen
60/70.
Berdasarkan pengujian reologi dasar pada campuran aspal pen 60/70 dan Styrene
Butadiane Styrene (SBS), penambahan kadar SBS menyebabkan adanya
penurunan nilai penetrasi. Sebaliknya, nilai titik melembek dan nilai elastic
recovery mengalami peningkatan dan tidak ada pengaruh pada nilai daktilitas.
Adapun, nilai viskositas menaikkan suhu pencampuran dan pemadatan campuran
beraspal seiring dengan penambahan SBS.
Berdasarkan hasil pengujian reologi mekanistik menggunakan alat DSR (time
sweep), diperoleh hubungan yaitu semakin tinggi kadar SBS maka semakin tinggi
nilai Complex Shear Modulus (G*) dan nilai Modulus Kekakuan Bitumennya
(E*). Sedangkan nilai Phase Angle (?), dan nilai Strain (?) akan semakin menurun
pada setiap variasi time sweep (t). Sementara dari pengujian reologi mekanistik
(temperature sweep) diperoleh hubungan yaitu semakin tinggi suhu maka nilai
Complex Shear Modulus (G*) semakin menurun dan Phase Angle (?) semakin
tinggi. Selain itu dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar SBS maka
semakin besar pula kemampuan jalan tersebut menahan kerusakan-kerusakan
jalan seperti Permanent Deformation dan Fatigue Cracking.