digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu metode perkuatan pada tanah lunak adalah dengan menggunakan material geosintetik. Paket peningkatan kapasitas jalan Padang Bypass di Provinsi Sumatera Barat menggunakan material geotextile non-woven untuk mengatasi permasalahan tanah lunak yang memiliki CBR kurang dari 6%. Untuk memberikan gambaran peningkatan nilai daya dukung tanah lunak dengan dan tanpa menggunakan material geosintetik jenis geotextile, yang ditunjukkan dengan nilai safety factor (SF), maka dilakukan serangkaian analisis menggunakan metode elemen hingga Plaxis 8.5 2D. Analisis dilakukan dalam waktu singkat dengan pembebanan seketika dan tanpa memperhitungkan waktu konsolidasi (undrained analysis). Untuk mengetahui persentase peningkatan maupun penurunan nilai daya dukung (safety factor) dan total displacement yang mungkin terjadi pada pemodelan dilakukaan variasi terhadap pemodelan dan material geotextile. Variasi tersebut yaitu jumlah lapisan (1, 2 dan 3 lapis), nilai kuat tarik (28 kN/m’, 55 kN/m’ dan 70 kN/m’), spasi vertikal (0,5 meter dan 1,0 meter) serta posisi dari material geotextile terhadap pemodelan (di timbunan badan jalan dan di tanah dasar/subgrade). Perpaduan keempat variasi menghasilkan 28 pemodelan struktur timbunan badan jalan di atas tanah lunak, masing-masing pemodelan terdiri atas 6 tahapan pembebanan dan kalkulasi, yang terdiri atas 5 tahapan pembebanan timbunan dan 1 tahapan pembebanan lalu lintas dan perkerasan jalan. Sebagai penelitian lanjutan dilakukan variasi pembebanan lalu lintas terhadap pemodelan, yang semula menggunakan beban standar 8 Ton, dengan menggunakan beban kendaraan STRG sebesar 4 Ton, 10 Ton dan 13 Ton. Penambahan jumlah lapisan geotextile menghasilkan peningkatan nilai daya dukung tanah rata-rata sebesar 2,5%, 4,5%, dan 5,6% untuk masing-masing nilai kuat tarik 28 kN/m’, 55 kN/m’ dan 70 kN/m’. Nilai SF untuk studi kasus ruas jalan Padang Bypass, yang menggunakan 1 (satu lapis) material geotextile dengan kuat tarik 28 kN/m’, adalah 1,169. Nilai safety factor minimum (SF=1,2) dapat diperoleh dengan menghamparkan 2 (dua) lapis material geotextile dengan kuat tarik 28 kN/m’.