2016_TS_PP_AMANDO_MARSHAL_1-COVER.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_AMANDO_MARSHAL_1-BAB_1.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_AMANDO_MARSHAL_1-BAB_2.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_AMANDO_MARSHAL_1-BAB_3.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_AMANDO_MARSHAL_1-BAB_4.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_AMANDO_MARSHAL_1-BAB_5.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_AMANDO_MARSHAL_1-BAB_6.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_AMANDO_MARSHAL_1-BAB_7.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_AMANDO_MARSHAL_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC hidayat
Perkerasan pada Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) dilalui oleh beban lalu
lintas yang cukup tinggi mengingat Pantura merupakan jalur pertumbuhan
ekonomi Pulau Jawa. Untuk menunjang lalu lintas yang ada maka kondisi
perkerasan harus tetap pada tingkat pelayanan diinginkan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kondisi struktural perkerasan pada Jalan Nasional Pantura
ruas Sewo-Lohbener Jawa Barat dengan menggunakan Metoda AASHTO 1993
dan Program EVERCALC berdasarkan data lendutan hasil pengukuran alat
Falling Weight Deflectometer (FWD). Serta melakukan perhitungan tebal lapis
lapis tambah (overlay) dan membandingkan hasil perhitungan menggunakan
Metoda AASHTO 1993 dengan Metoda Asphalt Institute. Data FWD didapat dari
P2JN Provinsi Jawa Barat, yang selanjutnya digunakan untuk menganalisis
kondisi struktural dan perhitungan tebal lapis tambah. Dalam analisis kondisi
struktural pada Metoda AASHTO 1993 dengan struktur dua lapisan dihitung nilai
Modulus Resilient tanah dasar (MR) dan Modulus Efektif Perkerasan (EP),
Sedangkan pada Program EVERCALC data lendutan FWD menjadi input untuk
menentukan modulus dengan pemodelan lapis perkerasan 2, 3, dan 4 lapisan.
Beradasrkan nilai modulus yang dihasilkan Metoda AASHTO 1993 dan Program
EVERCALC hasil dari Metoda AASHTO 1993 lebih kecil karena data lendutan
yang digunakan hanya d1 dan d9 sedangkan pada Program EVERCALC data
lendutan yang digunakan untuk proses backcalculation yaitu d1 sampai dengan d9.
Hasil perhitungan tebal lapis tambah Metoda AASHTO 1993 berkisar diantara 12
cm sampai dengan 14 cm, Sedangakan hasil perhitungan Metoda Asphalt Institute
berkisar antara 4,3 cm sampai dengan 5 cm. Ini menunjukan bahwa hasil
Perhitungan Tebal Lapis tambah Metoda Asphalt Institute lebih ekonomis dan
lebih baik dibandingakan dengan Metoda AASHTO 1993.