digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkerasan pada Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) dilalui oleh beban lalu lintas yang cukup tinggi mengingat Pantura merupakan jalur pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa. Untuk menunjang lalu lintas yang ada maka kondisi perkerasan harus tetap pada tingkat pelayanan diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi struktural perkerasan pada Jalan Nasional Pantura ruas Sewo-Lohbener Jawa Barat dengan menggunakan Metoda AASHTO 1993 dan Program EVERCALC berdasarkan data lendutan hasil pengukuran alat Falling Weight Deflectometer (FWD). Serta melakukan perhitungan tebal lapis lapis tambah (overlay) dan membandingkan hasil perhitungan menggunakan Metoda AASHTO 1993 dengan Metoda Asphalt Institute. Data FWD didapat dari P2JN Provinsi Jawa Barat, yang selanjutnya digunakan untuk menganalisis kondisi struktural dan perhitungan tebal lapis tambah. Dalam analisis kondisi struktural pada Metoda AASHTO 1993 dengan struktur dua lapisan dihitung nilai Modulus Resilient tanah dasar (MR) dan Modulus Efektif Perkerasan (EP), Sedangkan pada Program EVERCALC data lendutan FWD menjadi input untuk menentukan modulus dengan pemodelan lapis perkerasan 2, 3, dan 4 lapisan. Beradasrkan nilai modulus yang dihasilkan Metoda AASHTO 1993 dan Program EVERCALC hasil dari Metoda AASHTO 1993 lebih kecil karena data lendutan yang digunakan hanya d1 dan d9 sedangkan pada Program EVERCALC data lendutan yang digunakan untuk proses backcalculation yaitu d1 sampai dengan d9. Hasil perhitungan tebal lapis tambah Metoda AASHTO 1993 berkisar diantara 12 cm sampai dengan 14 cm, Sedangakan hasil perhitungan Metoda Asphalt Institute berkisar antara 4,3 cm sampai dengan 5 cm. Ini menunjukan bahwa hasil Perhitungan Tebal Lapis tambah Metoda Asphalt Institute lebih ekonomis dan lebih baik dibandingakan dengan Metoda AASHTO 1993.