Penerapan teknologi inovatif dalam bisnis diakui sebagai aspek penting yang
berperan sebagai alat pendukung dalam mengatasi berbagai masalah bisnis. Saat
ini, inovasi teknologi telah mencakup hampir semua sektor, termasuk sektor
keuangan yang dikenal sebagai teknologi keuangan (Fintech). Teknologi ini
merupakan gabungan antara layanan keuangan dan teknologi yang mana dapat
membantu bisnis dalam memecahkan masalah keuangan. Implementasi fintech
telah digunakan di semua tingkat bisnis, mulai dari usaha kecil hingga perusahaan
korporat. Salah satu bentuk fintech yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk
menyelesaikan masalah keuangan adalah sistem point of sales (POS).
Di sisi lain, jumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia adalah 59,2
juta yang berkontribusi hingga 57% terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB)
pada tahun 2018. Jumlah UMKM ini mewakili 90% entitas bisnis dan
mempekerjakan 107 juta tenaga kerja pada 2012. Meskipun jumlah ini merupakan
jumlah yang besar, jumlah UMKM yang gagal juga meningkat, di mana kendala
manajemen keuangan dianggap sebagai salah satu penyebab nya.
Penelitian ini berfokus pada peran sistem POS pada industri UMKM dan tujuannya
dalam mengatasi kendala bisnis. Melalui penelitian ini, peneliti mencari tahu
faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem POS pada UMKM di Jawa
Barat dan juga tahapan bisnisnya. 150 pelaku UMKM dari berbagai industry
menjadi responden dalam penelitian ini dimana kuesioner menjadi instrument
penelitian nya. Penelitian ini menggunakan Technology Acceptance Model 2
(TAM) yang dimodifikasi untuk merumuskan faktor yang mempengaruhi dan
Regresi Logistik Biner sebagai metodologi. Hasil riset menunjukkan bahwa imej
dan fungsi kegunaan memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem POS
sementara faktor pengaruh sosial dan aspek kemudahan tidak berdampak
signifikan.