Telemedicine memberikan dampak yang signifikan dalam membantu menangani
masalah kesehatan selama pandemi COVID-19, terutama bagi mereka yang
melakukan isolasi mandiri dalam masa penyembuhannya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan teknologi
telemedicine di Indonesia dengan mempertimbangkan faktor trust dan usability
pada pasien yang melakukan isolasi mandiri. Technology acceptance model (TAM)
digunakan sebagai kerangka teori untuk penelitian ini dengan melibatkan beberapa
variabel anteseden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner skala likert
dan didistribusikan secara online dengan jumlah tanggapan sebanyak 467
responden. Penelitian ini menggunakan metode analisis Partial Least Square-
Structural Equation Model (PLS-SEM) untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang
terkait dengan behavioral intention to use dan actual to use.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa trust memberikan pengaruh positif terhadap
perceived usefulness namun tidak berpengaruh positif terhadap behavioral
intention to use. Kemudian faktor usability yang terdiri dari learnability, dan
memorability, memberikan pengaruh positif terhadap perceived ease of use.
Sedangkan effectiveness memberikan pengaruh positif terhadap perceived
usefulness dalam model penerimaan teknologi telemedicine. Faktor-faktor yang
mempengaruhi intensi penggunaan telemedicine saat isolasi mandiri yaitu
contamination avoidance, perceived ease of use, perceived usefulness, reliability,
dan information quality yang mempengaruhi secara positif behavioral intention to
use. Kemudian behavioral intention to use berpengaruh terhadap frekuensi
penggunaan telemedicine dalam variabel actual to use. Temuan ini dapat menjadi
rujukan bagi pemerintah dan pengembang aplikasi telemedicine dalam
mempertimbangkan faktor-faktor pengguna untuk mengantisipasi pasien yang
menggunakan telemedicine dalam keadaan isolasi mandiri.