digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Telemedicine memberikan dampak yang signifikan dalam membantu menangani masalah kesehatan selama pandemi COVID-19, terutama bagi mereka yang melakukan isolasi mandiri dalam masa penyembuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan teknologi telemedicine di Indonesia dengan mempertimbangkan faktor trust dan usability pada pasien yang melakukan isolasi mandiri. Technology acceptance model (TAM) digunakan sebagai kerangka teori untuk penelitian ini dengan melibatkan beberapa variabel anteseden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner skala likert dan didistribusikan secara online dengan jumlah tanggapan sebanyak 467 responden. Penelitian ini menggunakan metode analisis Partial Least Square- Structural Equation Model (PLS-SEM) untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait dengan behavioral intention to use dan actual to use. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trust memberikan pengaruh positif terhadap perceived usefulness namun tidak berpengaruh positif terhadap behavioral intention to use. Kemudian faktor usability yang terdiri dari learnability, dan memorability, memberikan pengaruh positif terhadap perceived ease of use. Sedangkan effectiveness memberikan pengaruh positif terhadap perceived usefulness dalam model penerimaan teknologi telemedicine. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi penggunaan telemedicine saat isolasi mandiri yaitu contamination avoidance, perceived ease of use, perceived usefulness, reliability, dan information quality yang mempengaruhi secara positif behavioral intention to use. Kemudian behavioral intention to use berpengaruh terhadap frekuensi penggunaan telemedicine dalam variabel actual to use. Temuan ini dapat menjadi rujukan bagi pemerintah dan pengembang aplikasi telemedicine dalam mempertimbangkan faktor-faktor pengguna untuk mengantisipasi pasien yang menggunakan telemedicine dalam keadaan isolasi mandiri.