ABSTRAK Gabriela Victoria Simanjuntak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Gabriela Victoria Simanjuntak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Gabriela Victoria Simanjuntak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gabriela Victoria Simanjuntak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gabriela Victoria Simanjuntak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gabriela Victoria Simanjuntak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gabriela Victoria Simanjuntak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Gabriela Victoria Simanjuntak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Gabriela Victoria Simanjuntak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Artificial intelligence (AI) saat ini mulai diaplikasikan dalam pendidikan untuk
mendukung kegiatan mengajar dan belajar. Salah satu AI yang banyak digunakan saat ini,
terutama dalam dunia pendidikan adalah ChatGPT. Penggunaan ChatGPT dalam konteks
pendidikan memiliki banyak keuntungan, tetapi di saat bersamaan terdapat tantangan
terhadap penggunaannya, terutama terkait integritas akademik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi persepsi penerimaan ChatGPT
pada pelajar dan mahasiswa.
Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada 518 orang yang terdiri
dari pelajar SMA dan mahasiswa tingkat S1, S2, dan S3. Kuesioner dikembangkan
berdasarkan teori Technology Acceptance Model (TAM). Terdapat variabel perceived
ease of use, perceived usefulness, subjective norms, like ChatGPT, knowledge of
ChatGPT, dan used of ChatGPT yang digunakan sebagai variabel prediktor penerimaan
ChatGPT. Metode covariance-based structural equation modelling (CB-SEM) digunakan
untuk menguji hipotesis pada model TAM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perceived ease of use, perceived usefulness,
subjective norms, dan like ChatGPT memengaruhi penerimaan ChatGPT secara
signifikan. Faktor utama yang menentukan penerimaan ChatGPT adalah subjective norms
dan diikuti oleh perceived ease of use. Hasil dari penelitiand dapat digunakan sebagai
dasar penelitian selanjutnya mengenai adopsi artificial intelligence atau ChatGPT dalam
kegiatan belajar dan mengajar.