digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Provinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan pendapatan terbesar berasal dari lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan. Salah satu perusahaan di Provinsi Gorontalo yang bergerak di bidang industri kayu adalah PT. Katingan Timber Group. Perusahaan ini memiliki proyek berbasis perkebunan Jabon dan sengon dengan hasil produksi berupa UM, Floorebase, General Plywood, Uretan coated plywood (UCP), BB/CC, dan Local. Pada tahun 2022 PT. Katingan Timber Group akan mengembangkan Terminal Khusus di Provinsi Gorontalo untuk membawa hasil olah pabrik ke pasar Jepang, Eropa, Timur Tengah, India, dan Indonesia. Untuk mengakomodasi rencana ini, diperlukan perancangan suatu lahan terminal atau pelabuhan yang dilengkapi dengan sistem operasional yang mampu menunjang aktivitas distribusi hasil produksi. Oleh karena itu dilakukan perancangan operasional terminal peti kemas di kawasan industri kayu yang berlokasi di Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah dengan menganalisis dan memilih kombinasi dari 3 (tiga) alternatif alat handling peti kemas di dermaga dan 3 (tiga) alternatif alat marshalling di lapangan penumpukan. Masing-masing alat handling/marshalling dianalisis produktivitasnya untuk mendapatkan kombinasi penggunaan alat yang paling efektif. Selain itu besarnya biaya kapital juga dihitung untuk mendapatkan kombinasi alat handling dan marshalling yang harganya paling terjangkau. Perhitungan biaya kapital dilakukan dengan asumsi bahwa terminal akan mulai dibangun pada tahun 2022. Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas, kombinasi yang menghasilkan produktivitas tertinggi adalah kombinasi 2, yaitu penggunaan ship to shore crane di dermaga dan mobile harbor crane di lapangan penumpukan. Sementara dari hasil perhitungan biaya, diperoleh biaya paling rendah adalah biaya modal kombinasi 8, yaitu penggunaan fixed crane di dermaga dan mobile harbor crane di lapangan penumpukan. Terminal peti kemas Gorontalo Utara direkomendasikan menggunakan kombinasi dengan biaya paling rendah, yaitu kombinasi 8 (delapan) karena kapal rencana hanya berlabuh sekali dalam seminggu.