digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) menghadapi beberapa tantangan dalam menjalankan bisnis pupuk setelah hampir enam dekade. Sejak enam tahun terakhir (2011-2016), Pusri menghadapi penurunan penjualan urea yang berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan. Selanjutnya, jika dianalisis dengan membandingkan produksi dan penjualan dalam enam tahun terakhir, Pusri menghadapi masalah tidak terjualnya urea yang telah diproduksi. Selain itu, pemasaran Pusri menghadapi tantangan baru, yaitu produk baru (agri input) yang terdiri dari benih, pupuk hayati dan pupuk mikro harus dijual secara komersial ke pasar pada tahun 2018. Agri input sangat penting bagi tanaman, sehingga mereka memberi dampak pada produksi tanaman. Konsep awal untuk pengembangan produk baru yang disiapkan Pusri adalah Specialty Agri Input Integration untuk tanaman padi. Untuk menganalisis isu dan peluang dalam menerapkan Specialty Agri Input Integration maka dilakukan analisis eksternal, analisis internal, analisis konsumen dan analisis terhadap kolaborator dan influencer. Dalam analisis konsumen, kami melakukan studi etnografi di Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung di Jawa Barat untuk menganalisis budaya petani dalam menggunakan agri input (benih, pupuk dan pestisida). Hasil analisis root cause analysis adalah peraturan yang tidak sesuai, produk impor yang telah memberikan hasil yang baik bagi petani, PT Pupuk Kujang yang terletak di Jawa Barat akan mengancam pasar Pusri, PT Petrokimia Gresik memiliki banyak jenis produk dan pupuk lengkap dan yang didistribusikan di Jawa Barat juga mengancam pasar Pusri, Pusri terlalu bergantung pada penjualan urea (kurang diversifikasi), STP Pusri masih umum dan tidak jelas, petani memiliki pengetahuan kurang, petani memiliki kekurangan informasi produk, budaya petani yang sebagian besar bergantung pada pengalaman masa lalu (generasi ke generasi) dan tertanam dalam budaya mereka, petani memiliki kesadaran rendah dalam penerapan teknologi, kepercayaan yang rendah terhadap produk dan teknologi baru dan petani memiliki kekurangan dan keterbatasan modal. Strategi yang diusulkan untuk Specialty Agri Input Integration adalah menentukan wilayah potensi masuk (kabupaten dan kecamatan, bekerjasama dan berkolaborasi dengan kolaborator dan influencer, transformasi pabrik dan optimasi pabrik dan Usulan STP dan Bauran Pemasaran (4Ps).