digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TA PP OZSADEVI SONIA MADELEINE 1-ABSTRAK pdf.pdf
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

COVER OZSADEVI SONIA MADELEINE (Nim : 15214050)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 OZSADEVI SONIA MADELEINE (Nim : 15214050)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 OZSADEVI SONIA MADELEINE (Nim : 15214050)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 OZSADEVI SONIA MADELEINE (Nim : 15214050)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 OZSADEVI SONIA MADELEINE (Nim : 15214050)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 OZSADEVI SONIA MADELEINE (Nim : 15214050)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 OZSADEVI SONIA MADELEINE (Nim : 15214050)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 OZSADEVI SONIA MADELEINE (Nim : 15214050)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA OZSADEVI SONIA MADELEINE (Nim : 15214050)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Proyek Museum Seni Kontemporer di Cilandak, Jakarta Selatan merupakan suatu respon dari perkembangan seni kontemporer di Indonesia khususnya Jakarta dan minat dari masyarakat Jakarta mengenai seni kontemporer. Museum sebesar 13.300 m2 ini memamerkan koleksi karya seni Haryanto Adikoesomo selaku kolektor seni, dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai seni kontemporer. Proyek ini dirancang dengan 3 isu utama sebagai fokus perancangan. Pertama adalah citra bangunan, dimana museum harus merepresentasikan seni kontemporer yang dinamis. Kedua adalah pengalaman ruang, yang dicapai melalui sequencing dan sirkulasi di dalam bangunan. Sequencing berperan penting dalam museum sebagai penyampai pesan pada pengunjung museum. Terakhir adalah fleksibilitas. Museum seni kontemporer ini dituntut untuk fleksibel terhadap berbagai jenis karya seni kontemporer yang berubah-ubah dan bermacammacam bentuknya, sesuai dengan karakter seni kontemporer itu sendiri yaitu dinamis. Proses perancangan berangkat dengan konsep “The Dynamic Flow of Contemporary Dance” yang kemudian diterjemahkan ke dalam ruang dan bentuk, sehingga menghasilkan bangunan yang memiliki bentuk dinamis dan ikonik. Sirkulasi di dalam bangunan dibuat mengalir seperti gerakan tarian, agar memberikan pengamalan ruang yang juga mengalir kepada pengunjung dan dapat terhubung setiap fungsi di dalam museum. Ruang-ruang di dalam museum, baik di ruang dalam maupun luar, dirancang sebagai ruang-ruang luas sehingga memiliki fleksibilitas tinggi dalam penggunaannya.