digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sejak Perang Dunia II, tank merupakan senjata andalan di medan perang. Hingga ditulisnya tugas akhir ini, 60.000 tank masih aktif digunakan di berbagai negara. Pengembangannya terus dilakukan agar mencapai keoptimalan dalam tiga aspek utama, yaitu: kekuatan armor, mobilitas, dan kemampuan tembak. Salah satu tipe tank dengan armor yang kuat ialah tipe Main Batlle Tank (MBT). Kekuatan tembakannya bisa langsung menghancurkan tank lawan, sehingga dibutuhkan kebutuhan kecepatan dan efektivitas operasi awak dalam tank untuk mendapat first-hit yang tinggi. Turret tank yang dikendalikan oleh Hololens diharapkan dapat mengurangi awak dalam turret tank tanpa mengurangi kecepatan tembak tank. Pada umumnya, awak turret bisa mencapai empat orang dengan peran sebagai commander, loader, gunner, dan assistant gunner. Dengan pengembangan sistem turret tank dengan Hololens, jumlah awak bisa ditekan hingga commander dan loader saja dengan implikasi peningkatan pada kecepatan operasi tank. Pada pengembangan sistem turret tank ini terdapat tiga mode operasi, yakni mode manual, mode pengintai/spy, dan mode object tracking. Pada tulisan ini berfokus pada kendali dan mekanik pengembangan sistem turret tank yang diimplementasikan pada model tank. Kendali gerak mengendalikan 4 derajat kebebasan yakni yaw turret, pitch meriam, serta yaw dan pitch kaera yang terletak di atas turret.