2018 TS PP MUHAMMAD ECKY BIONDI 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana COVER MUHAMMAD ECKY BIONDI NIM: 20716027
PUBLIC yana mulyana BAB 1 MUHAMMAD ECKY BIONDI NIM: 20716027
PUBLIC yana mulyana BAB 2 MUHAMMAD ECKY BIONDI NIM: 20716027
PUBLIC yana mulyana BAB 3 MUHAMMAD ECKY BIONDI NIM: 20716027
PUBLIC yana mulyana BAB 4 MUHAMMAD ECKY BIONDI NIM: 20716027
PUBLIC yana mulyana BAB 5 MUHAMMAD ECKY BIONDI NIM: 20716027
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA MUHAMMAD ECKY BIONDI NIM: 20716027
PUBLIC yana mulyana
Perkembangan ilmu dan teknologi membawa dampak positif bagi
penatalaksanaan psikotik, salah satunya skizofrenia, yaitu dengan penemuan obat
antispsikotik generasi pertama (APG-I) dan generasi kedua (APG-II). Obat APG-I
mempunyai keterbatasan berupa efek samping extrapyramidal syndrome (EPS)
yang kemunculannya sangat mengganggu hingga menjadi salah satu faktor
putusnya terapi pasien skizofrenia. Berdasarkan data rekam medik pada catatan
pengobatan pasien dan hasil observasi kegiatan pemeriksaan di klinik psikiatri
RSUD Soreang, didapatkan sampel kunjungan pasien skizofrenia sebanyak 223
pasien dengan rincian sebagai berikut: 5,83 % pasien tidak pernah menggunakan
triheksifenidil (THF), 39,52 % pasien telah dihentikan penggunaan THF nya dan
127 pasien yang masih menggunakan THF dengan 19,69 % diantaranya masih
menunjukan gejala EPS yang jelas. Penggunaan terapi THF bukan sebagai
profilaksis anti EPS adalah 100 %. Penggunaan THF pada klinik ini tampak
menurun, baik melalui pengurangan dosis atau penghentiannya. Akan tetapi ,
pengurangan dosis ini tidak berpengaruh pada kemunculan EPS, yang
menunjukan bahwa perubahan dosis THF ini sudah sesuai. Meskipun demikian,
masih diperlukan penilaian terhadap kemungkinan kemunculan EPS pada pasien
yang menggunakan APG I + THF. Dalam hal ini, penyesuaian peresepan dalam
bentuk pengurangan dosis antipsikotik dan/ atau penggantian APG I dengan APG
II sesuai dengan gejala yang ada.