Gugus galaksi merupakan struktur terbesar dan termasif di alam semesta (dengan rentang massa tipikal ) yang dapat memenuhi kesetimbangan virial, sehingga komposisi komponen penyusun gugus galaksi sering dianggap merepresentasikan komposisi alam semesta. Oleh karena itu studi gugus galaksi sangat penting dalam kosmologi. Untuk kepentingan kosmologi tersebut, parameter-parameter fisis serta proses-proses fisis pada gugus galaksi perlu diketahui dengan baik dan dalam jumlah sampel gugus yang besar pula.
Prinsip self similarity memprediksi adanya hubungan-hubungan ketat antara besaran-besaran fisis pada gugus galaksi, yang dikenal sebagai scaling relations. Dengan memanfaatkan scaling relations dimungkinkan untuk memperoleh besaran-besaran gugus galaksi yang sulit ditentukan (misalnya massa total gugus galaksi), dengan memanfaatkan besaran-besaran fisis yang lebih mudah ditentukan (misalnya luminositas atau temperatur), dan juga dimungkinkan untuk diterapkan dalam penentuan suatu parameter gugus galaksi dengan jumlah sampel yang sangat banyak.
Tugas Akhir ini bertujuan untuk memeriksa ulang kevalidan berbagai macam scaling relations pada gugus galaksi dengan menggunakan berbagai sampel dari literatur dan dari beragam misi, kriteria observasi dan kriteria gugus galaksi. Tugas Akhir ini menggunakan total sampel gugus galaksi sebanyak 463 gugus dengan rentang redshift , dengan jumlah gugus yang berbeda untuk setiap pemeriksaan scaling relations.
Hasil scaling relations yang diperoleh pada Tugas Akhir ini, secara umum sesuai dengan prediksi self-similarity dan literatur, atau paling tidak dapat diduga mengapa terdapat penyimpangan. Relasi yang melibatkan luminositas non-bolometrik (misalnya yang diperoleh dari misi ROSAT) perlu modifikasi. Beberapa relasi ( dan ) sensitif terhadap kerelaksan gugus dan jarak cakupan yang digunakan untuk menentukan besaran.