Penelitian tentang manajemen resiko PDAM ini dilakukan dengan mengambil lokasi studi PDAM Bandarmasih, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dalam
menentukan kejadian bahaya yang berpengaruh terhadap rantai pasok PDAM bandarmasih ini digunakan metode AHP yakni dengan menilai kerentanan rantai pasok SPAM secara 4K (Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas dan Keterjangkauan).
Pengambilan data dilakukan dengan metode kuesioner terhadap ahli yang berasal dari akademisi, praktisi yang meliputi personal PDAM, Pusair dan Dit. PAM, DJCK, Kementerian PU dengan total responden sejumlah 41 responden. Untuk keperluan pengolahan data digunakan software AHP dan perhitungan dengan software Microsoft Excel. Hasil dari kuesioner AHP digunakan untuk menelaah skor setiap kejadian bahaya terhadap rantai pasok SPAM PDAM Bandarmasih dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Dalam metode FMEA ini digunakan paramater antara lain: level sifat dampak/severity (didapat dari AHP), level kemungkinan kejadian, level deteksi dan level kewenangan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa urutan kerentanan dalam pengembangan SPAM adalah Kualitas, diikuti dengan Kuantitas, Kontinuitas dan Keterjangkauan. Dari penggunaan metode kombinasi AHP-FMEA ini didapat penilaian kejadian bahaya/resiko yang valid dan konsisten dengan membandingkan penilaian RPN PDAM Bandarmasih dengan PDAM Kota Malang.
Perpustakaan Digital ITB