digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada Tugas Akhir ini dibahas desain geoteknik pada proyek gedung Graha Gatsu yang berlokasi di Jl. Kapten Tendean No.14 A, Jakarta Selatan. Gedung ini memiliki 30 lantai yang difungsikan sebagai gedung perkantoran dan hotel. Disamping itu, terdapat pula 3 lantai basement sebagai ruang parkir. Elevasi puncak gedung ini mencapai +124,9 m sedangkan kedalaman basement mencapai elevasi -9,8 m. Terdapat dua pekerjaan utama dari aspek geoteknik yang dirancang yaitu perancangan pondasi dan dinding penahan tanah. Jenis pondasi bored pile atau tiang bor digunakan untuk menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah. Disamping itu, dirancang juga dinding penahan tanah berjenis diaphragm wall dengan sistem penunjang ground anchor sementara untuk menjaga stabilitas tanah pada basement yang akan dibangun sebagai ruang parkir. Metode yang digunakan dalam perhitungan kapasitas daya dukung aksial tiang tunggal adalah metoda statik melalui perhitungan manual berdasarkan persamaan Reese, Wright, dan Terzaghi. Perhitungan kapasitas daya dukung aksial tiang ini ditentukan berdasarkan ASD (Allowable Stress Design). Kapasitas daya dukung lateral ditentukan dengan bantuan program LPILE dengan menetapkan syarat batas defleksi izin. Pengelompokan tiang dilakukan berdasarkan pembebanan yang diberikan serta efisiensi kelompok tiang. Perhitungan daya dukung kelompok tiang dibantu dengan program GROUP yang menghasilkan output berupa gaya dan defleksi yang terjadi akibat gaya yang bekerja. Terdapat dua jenis settlement atau penurunan yang dianalisis yaitu elastic settlement dan consolidation settlement. Elastic settlement ditentukan dengan metode Vesic (1969) sedangkan consolidation settlement ditentukan dengan metode distribusi tegangan 2:1. Disamping itu, dilakukan juga pengecekan terhadap perbedaan penurunan yang terjadi pada setiap kelompok tiang yang paling berdekatan. Pengecekan terhadap potensi likuikfaksi juga dilakukan karena kondisi ujung tiang berupa pasir dengan metode simplifikasi oleh Seed dan Idris.Selanjutnya, dilakukan penulangan pada elemen-elemen pondasi seperti tiang bor, pile cap, dan tie beam yang mengacu pada LRFD (Load Resistance Factor Design). Diperoleh hasil desain berupa tiang bor berdiameter 1 meter dan panjang 49 m. Terdapat tiga jenis pile cap yang digunakan pada proyek ini yaitu pile cap dengan 1 tiang, 4 tiang, dan 20 tiang. Seluruh kapasitas tiang terhadap beban aksial dan lateral memenuhi persyaratan desain. Total penurunan terbesar akibat penurunan elastik dan konsolidasi yaitu 2,8 cm dengan perbedaan penurunan terbesar sebesar 0,0032. Tanah aman dari potensi likuifaksi. Pada tiang bor digunakan penulangan longitudinal berdiameter 36 mm dan tulangan sengkang spiral berdiameter 13 mm. Ukuran tie beam yang digunakan yaitu 550 mm x 800 mm dengan tulangan longitudinal berdiameter 36 mm dan tulangan sengkang berdiameter 10 mm. Tebal pile cap untuk semua kelompok tiang adalah 1,2 m dengan tulangan longitudinal dan transversal berukuran 32 mm. Perancangan dinding penahan tanah dimulai dengan perhitungan tekanan lateral tanah yang terjadi sepanjang dinding. Dari perhitungan tersebut diperoleh kedalaman penetrasi yang dibutuhkan dan kebutuhan sistem perkuatan ground anchor. Selanjutnya, diaphragm wall dan ground anchor dimodelkan dalam program PLAXIS 2D untuk dianalisis stabilitasnya. Disamping itu, dilakukan juga pengecekan terhadap potensi keruntuhan galian basal heave dan upheaval yang mungkin terjadi pada dasar galian. Perancangan dinding penahan tanah diakhiri dengan penentuan kebutuhan tulangan sepanjang diaphragm wall. Digunakan diaphragm wall dengan ketebalan 0,95 m dan panjang 20,5 m. Kedalaman galian rencana mencapai elevasi -11 m. Selain itu, digunakan pula dua angkur tanah pada kedalaman elevasi -4,5 m dan -9 m sebagai sistem penunjang. Pada dinding digunakan tulangan longitudinal ukuran 22 mm dan tulangan sengkang 13 mm. Galian aman dari potensi basal heave dan upheaval.