digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

REDESAIN TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA PSM BANDUNG MENJADI TPS 3R

34 views
Save At List
Penulis : LARAS AYU HAPSARI NIM: 15314092
Kontributor / Dosen Pembimbing :
  • Pembimbing : Dr. Ir. Tri Padmi
Jenis Koleksi : Tugas Akhir
Tahun Terbit :
Penerbit :
Fakultas :
Subjek :
Kata Kunci : Open Wndrow, pengelolaan sampah, sampah organik, sampah anorganik, TPS 3R.
Sumber :
Staf Input/Edit : Garnida Hikmah Kusumawardana   Garnida Hikmah Kusumawardana
File : 1 file
Tanggal Input : 26 Sep 2018

2018 TA PP LARAS AYU HAPSARI 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Garnida Hikmah Kusumawardana

TPS PSM berlokasi di Jalan PSM No.2, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. TPS PSM yang memiliki luas lahan kurang lebih 700 m2 saat ini melayani lebih dari 60000 penduduk yang berasal dari 36 RW di Kecamatan Kiaracondong dan Kecamatan Batununggal. Sejumlah penduduk yang dilayani TPS PSM yang setara dengan timbulan sampah sebesar 125 m3/hari menyebabkan TPS acap kali mengalami kelebihan muatan sehingga tidak semua sampah dapat terangkut ke TPA setiap hari. Selain itu, penanganan sampah yang dilakukan di TPS hanya sebatas pemilahan botol dan gelas plastik bekas untuk dijual padahal terdapat potensi pengolahan pada sampah organik dan sampah anorganik laku jual. Peningkatan kinerja TPS PSM perlu dilakukan supaya pelayanan sampah dapat berjalan secara berkelanjutan. Pada perencanaan, jumlah penduduk terlayani dikurangi menjadi 14660 jiwa, hal ini mengacu pada pada Permen PU tentang daerah pelayanan TPS 3R. Perencanaan sistem penanganan sampah di TPS 3R PSM meliputi perencanaan sistem penerimaan sampah, sistem pemilahan sampah, sistem pengolahan sampah organik, sistem penanganan sampah anorganik, dan sistem penanganan residu. Pemilahan dilakukan secara manual menggunakan conveyor belt. Sampah anorganik laku jual yang terpilah akan ditangani sesuai jenisnya. Sampah plastik akan dicacah, sampah kertas akan dipress, sampah logam dan kaca akan diwadahi pada kontainer sebelum dijual. Sampah organik diolah dengan pengomposan metode open windrow dengan aerator bambu setelah melewati tahap seleksi dengan alternatif pengomposan lain seperti in-vessel composting dan aerated static piles. Dengan sistem yang direncanakan, pada tahun 2030, timbulan sampah yang masuk ke TPS adalah sebesar 46 m3/hari atau setara dengan 6,6 ton/hari. Sebanyak 2,02 ton sampah organik dapat terolah menjadi kompos dan 0,91 ton sampah anorganik laku jual dapat dijual dan memberikan nilai tambah bagi TPS 3R. Sementara itu, residu yang dihasilkan adalah sebesar 4,3 ton/hari yang setara dengan 27,4 m3/hari. Dengan kompaksi, jumlah sampah yang diangkut ke TPA adalah 17,68 m3/hari dan dapat diangkut dengan 2 ritasi. Pembangunan TPS 3R dapat dikatakan layak secara ekonomi karena menghasilkan nilai NPV positif sebesar Rp. 930.637.738,- dengan biaya pengolahan per ton sampah Rp. 211.688,- dan beban retribusi sebesar Rp.29.000/KK/bulan

Artikel Terkait