Salah satu kebutuhan yang banyak digunakan pada saat ini adalah kebutuhan akan energi listrik. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat bergantung pada ketersediaan listrik. Sumber listrik di Indonesia masih diperoleh dari pembangkit listrik tenaga uap, yang memiliki bahan bakar berupa batubara. Pemanfaatan energi fosil secara masif dan juga kontinu dapat menyebabkan sumber energi fosil tersebut habis dalam jangka waktu tertentu. Hal tersebut dikarenakan energi fosil membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terbentuk. Sehingga dibutuhkan energi terbarukan (renewable energy). Energi terbarukan yang ramah lingkungan serta aman dan digunakan secara kontinu, salah satunya adalah energi panas bumi. Lokasi penelitian merupakan lapangan panasbumi Wayang Windu yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dilakukan estimasi zona permeabel berdasarkan densitas rekahan dengan metode ordinary kriging dengan bantuan perangkat lunak Stanford Geostatistical Modeling Software (SGeMS), yang selanjutnya dapat diketahui arah kemenerusan (strike) rekahan bawah permukaan sehingga dapat diketahui hubungan geometri rekahan bawah permukaan dengan struktur kelurusan permukaan. Dari hasil estimasi diketahui bahwa rekahan pada pada umumnya memiliki kemenerusan searah timurlaut-baratdaya dengan nilai dip dengan range sebesar 74o hingga 85o. Dengan rentang nilai kerapatan rekahan 36-43 rekahan tiap 10 meter. rekahan memiliki nilai yang semakin tinggi seiring dengan bertambahnya kedalaman pemboran. Jika dibandingkan dengan peta ekstraksi kelurusan permukaan terlihat kelurusan mayoritas berarah timurlaut-baratdaya. Begitu pula dengan arah kemenerusan rekahan pada bawah permukaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah kemenerusan rekahan pada bawah permukaan dapat diperkirakan dengan melihat peta kelurusan permukaan yang didapatkan dari ekstraksi DEM.
Perpustakaan Digital ITB