digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pencemaran air kian menjadi masalah serius di negara-negara berkembang, seiring dengan laju urbanisasi dan kurangnya fasilitas sanitasi. Kontributor mayor polusi air tanah adalah tangki septik yang banyak diaplikasikan sebagai pengolah air limbah domestik terdesentralisasi dalam skala komunitas. Perlu dipikirkan alternatif pengolahan sekunder efluen tangki septik yang ramah lingkungan, efisien, dan ekonomis untuk daerah dengan problem rendahnya tingkat permeabilitas tanah atau tingginya permukaan air tanah. Pada penelitian ini akan digunakan tangki septik gedung CC Barat ITB sebagai sumber influen biofilter fixed bed ukuran (1x1x1,2) m3, media utama gambut kelapa yang sejatinya adalah limbah industri pengolahan kelapa, serta sistem intermittent dosingdengan lama pengaliran 2 menit setiap 1 jam selama 4 bulan periode uji. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja proses dan efisiensi penyisihan pencemar utama efluen tangki septik dan menganalisis kelayakan olahan biofilter sebagai air bersih kelas IV berdasarkan PP 82/2001. Diperoleh hasil rerata penyisihan parameter COD sebesar 83,22%; BOD 86,46%; TOC 79,81%; TSS 83,16%; amonia 74,46%; dan total coliform 98,2%. Efluen filter memenuhi baku mutu air limbah domestik, tetapi tidak layak dinyatakan sebagai air bersih kelas IV dari segi BOD dan coliform. Perlakuan variasi selang penyiraman setiap 15 menit memberikan hasil yang lebih baik dari variasi 30 dan 60 menit dalam penyisihan coliform sebesar 99,34%.