digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab cedera dan kematian terbesar di Indonesia. Pencegahan kecelakaan dilakukan berdasarkan data-data yang dikumpulkan saat investigasi dilakukan. Wewenang untuk melakukan investigasi kecelakaan lalu lintas dimiliki oleh dua lembaga, yaitu Kepolisian (untuk tingkat nasional investigasi dilakukan oleh Korps Lalu Lintas POLRI, sedangkan daerah oleh Satuan Lalu Lintas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Investigasi yang dilakukan kedua lembaga ini, belum mampu menghasilkan data yang dapat digunakan untuk intervensi tindakan pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah merancang sebuah metode yang dapat menjembatani celah antara data yang dihasilkan oleh investigasi dengan data yang dapat digunakan untuk intervensi. Intervensi yang dimaksud adalah intervensi ergonomis, yang memperhatikan unsur keselamatan, rancangan dan manusia. Metode investigasi disusun berdasarkan penelitian-penelitian yang berhubungan dengan investigasi kecelakaan lalu lintas. Data kecelakaan diperoleh dari laporan investigasi KNKT dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Kepolisian. Perancangan metode dilakukan pada dua hal, yaitu penentuan anggota tim investigasi dan langkah investigasi. Perancangan langkah investigasi termasuk perancangan variabel yang dikumpulkan saat investigasi, wawancara untuk mendapatkan unsur Performance Influence Factors (PIF) dan pengkodean variabel kecelakaan. Pengujian hasil perancangan dilakukan dengan dua cara, yaitu uji banding metode dan uji validasi dan kemudahpakaian metode. Uji banding metode dilakukan pada kasus yang telah diinvestigasi KNKT dan Kepolisian. Uji banding metode kasus KNKT untuk langkah investigasi secara keseluruhan, sedangkan uji wawancara dilakukan pada kasus yang ditangani kepolisian. Hasil uji banding metode menunjukkan bahwa penggunaan investigasi penelitian ini memperkaya hasil investigasi. Informasi terkait faktor manusia dan organisasi yang berkontribusi terhadap kecelakaan lalu lintas lebih banyak ditemukan. Pengujian selanjutnya adalah uji validasi dan uji kemudahpakaian metode. Pengujian dilakukan dengan melibatkan sekelompok orang yang pernah terlibat dalam investigasi kecelakaan oleh kepolisian sebagai responden. Keterlibatan tersebut dapat sebagai penyidik, penyidik pembantu dan tenaga ahli. Hasil pengujian menunjukkan penilaian responden secara kelompok terletak antara agak setuju dan setuju sekali terhadap validitas dan kemudahpakaian metode investigasi ini. Hal ini menunjukkan metode investigasi telah dapat memenuhi tujuan dan research question penelitian ini.