digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Situ Cipule merupakan danau buatan pada lokasi bekas penambangan pasir galian C yang bertempat di areal kawasan industri, di Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. Kini kawasan tersebut dimanfaatkan untuk arena olahraga dayung dan tempat wisata bagi warga sekitar. Keberadaan tegakan pohon di sekitar Situ Cipule sangat bermanfaat untuk sirkulasi tata air, udara, dan suhu lingkungan serta memberikan keindahan dan kenyamanan bagi para pengunjung. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pengawasan dan pengendalian kesehatan pohon-pohon di sekitar Situ Cipule agar tumbuh sehat dan tidak membahayakan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan pohon di Situ Cipule, dalam kaitannya dengan peran ekosistem terhadap kualitas lingkungan di kawasan industri. Pada penelitian ini digunakan tiga metode berbasis Visual Tree Assessment, yaitu metode Forest Health Monitoring (FHM) menurut USDA-FS (1999), penilaian kerusakan mekanis menurut Grey dan Daneke (1985), dan metode Tree Risk Assessment (TRA) menurut International Society of Arboryculture/ISA (2013). Penilaian kesehatan pohon dilakukan terhadap 301 pohon dari 20 spesies yang tumbuh di sekitar Situ Cipule. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan metode FHM, jumlah pohon sehat sebanyak 94,02% (283 batang), rusak ringan sebanyak 5,65% (17 batang), dan rusak sedang sebanyak 0,33% (1 batang). Hasil pengamatan menggunakan metode Grey and Daneke menujukkan bahwa kerusakan mekanis pada tegakan pohon sebanyak 88,06% (peringkat 4 - sangat banyak). Jenis kerusakan mekanis pada pohon meliputi sayatan (54,17%), vandalisme (19,44%), goresan (16,67%), dan patah cabang (9,72%). Hasil penelitian dengan metode Tree Risk Assessment menunjukkan bahwa resiko kerusakan pohon yang terjadi di Situ Cipule tergolong rendah. Berdasarkan hasil penilaian dengan tiga metode tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi kesehatan tegakan pohon di sekitar Situ Cipule tergolong layak, namun demikian perlu terus dilakukan pengawasan, khususnya terhadap beberapa pohon yang terkena kerusakan mekanis. Metode penilaian kesehatan pohon berbasis VTA ini sebaiknya digunakan secara bersamaan, agar informasi tingkat kesehatan pohon dari masing-masing metode dapat saling melengkapi, sehingga diketahui secara menyeluruh mulai dari penyebab hingga upaya pencegahan dan pemeliharaannya.