2018 TA PP GLORIA PRATIDHWANI MANGGALAGITA 1-abstrak.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti
Fenologi reproduksi tumbuhan diindikasikan oleh keberadaan bunga ataupun buah. Setiap spesies serta individu memiliki masa reproduksi berbeda berdasarkan tahap perkembangan (species matureness) dan kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola fenologi, mengetahui masa pemanenan biji untuk pembibitan dalam keperluan restorasi hutan dan mengetahui ketersediaan pakan (food availability) bagi komunitas hewan. Penelitian dilakukan di satu hektar plot permanen di kawasan Cisupabereum, Cagar Alam Gunung Papandayan. Semua individu pohon dengan diameter > 5cm diamati fase fenologinya tiap dua minggu sekali selama enam bulan (Februari - Juli 2018). Fase fenologi yang diamati yaitu fase berbunga, berbunga-berbuah dan berbuah. Pada plot diidentifikasi 34 spesies dan 19 famili flora lokal Papandayan. Hasil pengamatan ditemukan delapan spesies berbunga pada diameter lebih dari 10cm, 21 spesies lainnya berbunga pada diameter 5-10cm, lima spesies diamati tidak berbunga. Puncak fase berbunga terdapat pada akhir Maret dan Mei. Fase berbunga-berbuah mencapai puncak di akhir Mei dan Juni, sementara fase berbuah pada akhir Juli. Dari pengamatan yang dilakukan selama bulan Februari-Juli 2018, disimpulkan waktu yang tepat untuk pengambilan biji adalah bulan Juli. Komunitas hutan alami menyediakan beberapa jenis sumber makanan bagi komunitas hewan seperti daun muda, nektar dan buah. Kemunculan mamalia dan avifauna selama pengamatan mengindikasikan ketersediaan pakan tetap terjaga.
Perpustakaan Digital ITB