digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Metode magnetotelurik sebagai salah satu metode geofisika dapat memberikan informasi mengenai bawah permukaan bumi melalui penggambaran sebaran nilai resistivitas. Salah satu pemanfaatan metode magnetotelurik biasa digunakan pada daerah panas bumi. Dilakukan pemodelan kedepan area panas bumi dengan struktur 2-D dengan beberapa variasi yang kemudian dianalisis melalui kurva resistivitas semu dan fasa terhadap frekuensi. Pada kenyataannya di lapangan, daerah panas bumi pada umumnya merupakan daerah dengan struktur 3-D, oleh karena itu dilakukan pula pemodelan kedepan model panas bumi struktur 3-D. Salah satu parameter yang dapat menentukan dimensionalitas struktur ialah nilai skew yang merupakan perbandingan antara nilai diagonal dan anti-diagonal impedansi. D ari hasil pemodelan 1-D dan 2-D didapatkan nilai skew dengan orde 10^-8, sedangkan pada pemodelan 3-D didapatkan nilai skew dengan orde 10^-3. Selanjutnya dilakukan pemodelan inversi 2-D dari hasil pemodelan kedepan 3-D model panas bumi dan didapatkan adanya penyimpangan.