digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Zona subduksi (megathrust) busur Sunda merupakan daerah yang aktif dan secara historis banyak terjadi gempabumi besar yang merusak. Zona ini membentang dari pulau Andaman ke arah Barat Laut dan dari busur Banda ke arah barat dengan panjang sekitar ±3000 km. Zona subduksi ini dihasilkan dari tumbukan antara dua buah lempeng yaitu lempeng Indo-Australia dan lempeng Asia Tenggara. Dimana lempeng Indo-Australia menunjam ke arah bawah lempeng Asia Tenggara. Persamaan atenuasi di zona subduksi (megatrhust) busur Sunda belum banyak dikembangkan di Indonesia. Sehingga masih mengacu pada persamaan atenuasi di zona subduksi daerah lain. Untuk itulah diperlukan persamaan atenuasi di zona subduksi (megathrust) busur Sunda dan pemetaan model daerah terdampak akibat gempabumi didaerah tersebut. Data yang digunakan untuk menghasilkan persamaan atenuasi sebanyak 71 kejadian gempabumi dengan total data 1236 data. Nilai PGA yang digunakan untuk perhitungan persamaan atenuasi berasal dari nilai rata-rata komponen horisontal. Metode yang digunakan untuk menghasilkan persamaan atenuasi yaitu dengan prosedur analisis regresi two step stratified. Persamaan atenuasi studi secara fisis telah memperhitungkan saturasi dari amplitudo percepatan di daerah dekat sumber gempa dan memiliki karakteristik simple point source termasuk geometric spreading dalam jarak menengah sampai jauh. Persamaan atenuasi studi untuk segmen gabungan di zona subduksi (megathrust) busur Sunda yaitu : (persamaan atenuasi) Dimana A adalah puncak percepatan tanah rata-rata horisontal (cm/sec2), M adalah magnitudo momen (Mw), dan R adalah jarak hiposenter (km). Penerapan (implementasi) persamaan atenuasi studi dalam pemetaan daerah terdampak akibat gempabumi di zona subduksi (megathrust) busur Sunda menunjukan hasil yang lebih mendekati data observasi bila dibandingkan persamaan atenuasi subduksi lainnya.