digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Proyek Jalan Tol Jogja – Solo merupakan salah satu proyek yang berada pada Provinsi Jawa Tengah dan cukup rawan akan bahaya gempabumi. Salah satu akibat dari bahaya gempabumi yaitu terjadinya likuefaksi. Likuefaksi merupakan fenomena di saat tanah kehilangan daya dukung beserta kekuatannya yang diakibatkan oleh beban siklik seperti gempabumi. Dampak likuefaksi dapat menimbulkan kerugian dan kerusakan yang besar pada infrastruktur. Oleh karena itu, diperlukan adanya analisis potensi likuefaksi pada proyek pembangunan Tol Jogja – Solo. Ruas 1.2 yang dilewati oleh Tol Jogja – Solo terpilih menjadi daerah penelitian untuk dianalisis bahaya gempabumi dan potensi likuefaksinya. Berdasarkan analisis stratigrafi, daerah penelitian berada pada Satuan Batuan Gunungapi Merapi yang berperan sebagai endapan permukaan berumur Kuarter. Endapan Kuarter tersebut terdiri atas beberapa material lepas seperti pasir, pasir tufaan, pasir lanauan, dan lanau lempungan yang rawan untuk berpotensi likuefaksi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis deterministik bahaya gempabumi (DSHA) dari satu sumber gempa yaitu Sesar Opak Utara 1, serta analisis potensi likuefaksi yang dihitung dengan menggunakan metode Idriss dan Boulanger (2014) untuk data uji penetrasi standar (N-SPT) pada dua puluh tujuh data bor. Hasil DSHA menunjukkan bahwa percepatan tanah maksimum (PGA) pada daerah penelitian bernilai 0,3 sampai 0,5 g dengan intensitas sedang, serta didapatkan potensi likuefaksi yang rendah yaitu sebesar 37%. Nilai tersebut didapatkan oleh pengamatan 10 dari 27 bor yang terindikasi memiliki nilai faktor keamanan di bawah 1 dan persentase ukuran butir halus di bawah 35%. Dari kesepuluh bor tersebut, hanya satu bor yang termasuk kategori potensi likuefaksi yang tinggi dan sembilan sisanya termasuk kategori potensi likuefaksi yang rendah.