digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permintaan kebutuhan bawang merah sebagai komoditas strategis nasional sangat tinggi dan terus meningkat. Hal tersebut mendorong terjadinya peningkatan luas panen bawang merah secara nasional. Tetapi peningkatan luas panen yang ada ternyata tidak disertai dengan meningkatnya produktivitas yang dihasilkan. Permasalahan utama yang dihadapi petani bawang merah untuk meningkatkan produktivitas adalah rendahnya ketersediaan benih berkualitas dan bebas penyakit.. True Shallot Seed (TSS) yang berasal dari perbanyakan secara generatif atau biji merupakan salah satu alternatif untuk menghasilkan benih yang lebih sehat. TSS dapat ditanam secara langsung (direct seedling), melalui semai (seedling), ataupun melalui produksi umbi mini. Produksi umbi mini menggunakan agen hayati PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dengan input organik kompos dapat dijadikan sebagai salah satu solusi teknologi ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas bawang merah. Penelitian dilaksanakan di screen house ITB Jatinangor menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan konsentrasi PGPR yang berbeda dan lima kali ulangan. Analisis data dilakukan menggunakan analisis sidik ragam One-Way Anova dan apabila ternyata berpengaruh nyata dilakukan uji lanjut dengan metode Uji Jarak Berganda Duncan atau Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α = 5%. Apabila data tidak berdistribusi normal digunakan analisis sidik ragam Kruskal-Wallis. Penggunaaan kompos dengan konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil umbi mini bawang merah asal benih TSS (True Shallot Seed) varietas Tuk Tuk. Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) 0 g/L (tanpa PGPR), 5 g/L, 10 g/L, dan 15 g/L dengan takaran kompos 20 ton/ha menghasilkan pertumbuhan yang sehat dengan hasil produksi yang sama baiknya yaitu menghasilkan rata-rata hasil umbi protolan kering yang sesuai dengan kriteria umbi mini yang optimal, yaitu berbobot sebesar 2-5 gram dan berdiamater 1-2 cm. Namun, terdapat kecenderungan bahwa takaran kompos dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dengan konsentrasi 5 g/L berpotensi memberikan hasil umbi mini bawang merah yang terbaik.