digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Setiap kota pasti memiliki kawasan bersejarah sebagai awal mula kota terbentuk dan memberikan identitas terhadap kota. Seiring berkembangnya zaman, kawasan bersejarah menjadi bagiam dari perkembangan kota dengan berbagai kebutuhan baru yang terus muncul. Kemunculan bangunan-bangunan baru di kawasan bersejarah nampak tidak menyatu dengan lingkunganya, seperti berdiri sendiri dan tidak memiliki hubungan spasial dan visual dengan lingkungannya. Pada negara maju, bangunan baru memang banyak bermunculan, tetapi kemunculan bangunan baru justru dapat berdiri berdampingan dengan bangunan lama, mendukung fisik dan fungsi dari bangunan lama tanpa mengurangi karakter kawasan. Kawasan Pabrik Kina merupakan kawasan industri bersejarah atau warisan industri tertua di Kota Bandung yang saat ini dimiliki PT Kimia Farma dan mengalami degradasi kualitas bangunan. Beberapa bangunan lama sudah tidak digunakan karena tidak lagi memproduksi pil kina dan tidak memenuhi standar bangunan pabrik. Disamping itu, warisan industri di Indonesia masih sedikit yang dikembangkan dan dimanfaatkan menjadi fungsi baru. Adapun di luar negeri sudah banyak contoh bangunan bekas industri yang dikembangkan bahkan dipadukan dengan penambahan bangunan baru sebagai pendukung bangunan lama. Dengan latar belakang tersebut, tesis ini bertujuan mempelajari prinsip perancangan bangunan baru di kawasan bersejarah melalui berbagai studi yang disimulasikan ke dalam perancangan. Studi yang dilakukan adalah terkait peran bangunan baru terhadap kawasan, bentuk-bentuk adaptasi bangunan lama, dan kecenderungan fungsi baru bangunan lama dan bangunan baru. Kemudian dipadukan dengan analisis terkait kawasan dan kajian eksisting dalam menentukan signifikansi budaya kawasan. Studi dan analisis disintesiskan menjadi kriteria dan konsep perancangan. Perancangan yang dihasilkan berupa beberapa bentuk adaptasi bangunan lama seperti adaptive reuse, new kernel, dan new shell serta bangunan baru dengan penggabungan installation, insertion, intervention. Perancangan tidak hanya sebatas fisik, tetapi juga mempertimbangkan pengembangan kawasan kedepannya Perancangan tersebut dinilai baik apabila sikap bangunan baru dapat memberikan karakter berbeda tanpa menghilangkan konteks dan signifikansi kawasan bersejarah.