digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER DEVLIN NATHANIEL SEBASTIAN (NIM : 15214026)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 DEVLIN NATHANIEL SEBASTIAN (NIM : 15214026)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 DEVLIN NATHANIEL SEBASTIAN (NIM : 15214026)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 DEVLIN NATHANIEL SEBASTIAN (NIM : 15214026)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 DEVLIN NATHANIEL SEBASTIAN (NIM : 15214026)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 DEVLIN NATHANIEL SEBASTIAN (NIM : 15214026)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 DEVLIN NATHANIEL SEBASTIAN (NIM : 15214026)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 DEVLIN NATHANIEL SEBASTIAN (NIM : 15214026)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA DEVLIN NATHANIEL SEBASTIAN (NIM : 15214026)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Stasiun Tangerang merupakan stasiun terminus dari rute KRL Commuter Line jurusan Tangerang-Duri yang berlokasi di Jalan Kiasnawi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. Stasiun Tangerang berlokasi di pusat Kota Tangerang yang dikelilingi oleh kawasan komersial dan kawasan permukiman yang memiliki intensitas kegiatan yang tinggi. Stasiun ini dipadati oleh para komuter yang berasal dari wilayah kota Tangerang dan kabupaten sekitar untuk berpergian menuju Kota Jakarta dan sebaliknya. Peningkatan jumlah penumpang mendorong PT. Kereta Api Indonesia (persero) untuk merevitalisasi Stasiun Tangerang untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan dari stasiun tersebut. Proyek ini berlokasi di lahan yang akan berdampingan dengan superblock mixed-used yang telah direncanakan. Isu identitas sebagai Stasiun Kereta dan pergerakan manusia merupakan fokus utama dalam merancang Stasiun Tangerang. Isu keberlanjutan juga menjadi isu perancangan Stasiun dalam merespon perubahan iklim. Desain stasiun ini diharapkan dapat menjadi landmark yang mengakomodasi pergerakan manusia di sekitar kawasan superblock yang telah direncanakan. Rancangan bangunan stasiun juga harus sesuai standar dan persyaratan untuk memenuhi fungsifungsi yang dibutuhkan. Rancangan proyek mengambil konsep besar yaitu “Streams of Movement (Aliran Pergerakan)” yang diwujudkan dengan konsep bentuk, fasad, ruang, dan tapak yang mencerminkan kesan dinamis. Desain bangunan yang mengambil analogi aliran udara yang aerodinamis dari kereta api. Bangunan stasiun akan memiliki dua lantai dengan material baja sebagai struktur utama dan struktur atap menggunakan space truss dengan penutup atap bermaterial ACP. Tapak didesain dengan memberikan ruang yang luas untuk manusia dan ruang terbuka hijau untuk kontribusi lingkungan. Utilitas bangunan mengacu pada konsep keberlanjutan dengan memaksimalkan cahaya dan penghawaan alami. Diharapkan, desain ini dapat menciptakan budaya dan pola pikir berjalan kaki yang menyenangkan.