Daerah Kersaratu merupakan salah satu desa di Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Untuk memahami karakterisitik geologi daerah Kersaratu dan sekitarnya dilakukan pemetaan dan penelitian geologi pada daerah dengan luas kurang lebih 65km2 yang berada pada koordinat 9153000-9163000 mS dan 229500 – 236000 mT WGS 84 Zona -49. Metode penelitian yang dilakukan meliputi kegiatan pemetaan dan pengambilan data di lapangan serta analisis laboratorium.
Berdasarkan bentuk morfologi dan proses yang terjadi pada daerah penelitian, maka daerah penelitian dibagi kedalam empat satuan geomorfologi, yakni Satuan Perbukitan
Volkanik Kalijati, Satuan Lembah Homoklin Kersaratu, Satuan Perbukitan Karst Bojong, dan Satuan Dataran Aluvial Cibodas. Pola aliran sungai di daerah penelitian umumnya
berupa pola aliran dendritik, rektangular, dan anular, dengan bentuk lembah sungai berbentuk V – U. Geomorfologi pada daerah penelitian berada pada tahapan geomorfik
muda menuju dewasa.
Berdasarkan ciri litologi, satuan batuan yang berada di daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan batuan, yaitu Satuan Breksi, Satuan Andesit, Satuan Batupasir, Satuan
Batugamping, dan Satuan Endapan Aluvial. Satuan yang pertama terbentuk adalah Satuan Breksi yang terbentuk dengan mekanisme aliran piroklastik yang disisipi oleh Satuan Andesit yang berupa lava. Berdasarkan ciri litologi, Satuan Breksi dan Satuan Andesit disetarakan dengan Formasi Jampang yang berumur Oligosen-Miosen Awal. Satuan Batupasir diendapkan secara selaras di atas Satuan Breksi pada kala Miosen Tengah pada lingkungan pengendapan Neritik Tengah – Neritik Luar yang berdasarkan kesamaan
litologi, umur, dan daerah pelamparan dapat disetarakan dengan Formasi Pamutuan.
Satuan Batugamping diendapkan pada Kala Miosen Tengah – Miosen Akhir secara selaras di atas Satuan Breksi dan memiliki hubungan menjari dengan Satuan Batupasir dan diendapkan pada lingkungan pengendapan Neritik Tengah. Berdasarkan ciri litologinya Satuan Batugamping disetarakan dengan Anggota Kalkarenit Formasi Pamutuan.
Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah sesar mendatar. Sesar yang berkembang pada daerah penelitian berupa Sesar Mengiri Cibodas, Sesar Mengiri
Panangapan, Sesar Mengiri Pamuntuan, dan Sesar Menganan Cibayawak. Struktur geologi tersebut terbentuk setelah Satuan Breksi, Satuan Andesit, Satuan Batupasir, dan
Satuan Batugamping terbentuk, diperkirakan pada kala Pliosen-Plistosen dengan tegasan utama berarah Baratdaya-Timurlaut. Hal ini merupakan pengaruh dari fase tektonik
kompresi yang diinterpretasikan berupa hasil subduksi di selatan Pulau Jawa.
Perpustakaan Digital ITB