Industri tekstil merupakan salah satu industri yang cukup besar di Indonesia bahkan di dunia. Salah satu permasalahan yang ditimbulkan oleh industri tekstil adalah limbah zat warna yang dihasilkan. Metilen biru merupakan zat warna yang sering digunakan di industri tekstil. Zat warna ini sulit didegradasi, bersifat toksik, karsinogenik serta mutagenik pada makhluk hidup. Beberapa metode untuk pengolahan limbah metilen biru telah dikembangkan, namun metode tersebut kurang efektif dikarenakan biaya pengoperasian yang cukup mahal dan tidak mudah untuk dilakukan. Adsorpsi merupakan salah satu metode yang mudah, efektif dan murah untuk proses penghilangan metilen biru dalam limbah cair. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis serbuk kalsium alginat yang diperoleh dari reaksi antara ion Ca2+ dan natrium alginat dalam larutan madu 1%. Lembaran kalsium alginat yang terbentuk digerus menggunakan mortar untuk mendapatkan serbuk kalsium alginat. Karakterisasi adsorben dilakukan dengan menggunakan analisis Fourier Transform Infrared (FTIR), Particle Size Analyzer (PSA) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Penentuan kondisi optimum dilakukan di berbagai parameter yaitu pH, massa adsorben, konsentrasi awal zat warna dan waktu kontak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi optimum tercapai pada pH 4, konsentrasi awal 700 ppm dan massa adsorben 0,025 gram serta waktu kontak selama 75 menit. Proses adsorpsi metilen biru oleh adsorben mengikuti model isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi maksimum 526 mg.g-1. Studi kinetika menunjukkan bahwa adsorpsi metilen biru mengikuti model kinetika orde dua semu. Adsorben telah digunakan pada siklus adsorpsi-desorpsi metilen biru sejumlah tiga siklus.
Perpustakaan Digital ITB