Mobile banking dihadirkan oleh Bank Indonesia sebagai solusi untuk meningkatkan jumlah pengguna bank di Indonesia. Namun, terdapat beberapa tantangan dalam mengimplementasikan konsep mobile banking, salah satunya adalah interaksinya yang kompleks dan membingungkan. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan perancangan interaksi yang baik. Agar tugas akhir lebih fokus, dipilih BNI Mobile Banking sebagai studi kasus. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa rancangan interaksi tersebut harus memiliki usability easy to learn, efficient, dan safe to use, serta user experience helpful. Pendekatan activity-centered design (ACD) dipilih untuk proses perancangan interaksi karena struktur aktivitas sistem perbankan yang cocok dianalisis dengan ACD. Pada ACD, terdapat 4 tahapan desain secara umum, yaitu requirement, design, implementation, dan evaluation. Sebagai langkah praktis dari keempat tahapan tersebut, dikombinasikan 2 framework utama, yaitu Activity Oriented Design Method (AODM) untuk tahap requirement, dan The Elements of User Experience untuk tahap requirement dan design. Implementation dilakukan dengan metode prototyping, dan evaluation dengan metode pengujian kegunaan. Hasil tugas akhir ini berupa high-fidelity prototype yang dibuat dengan kakas Android Studio. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh usability goal dan user experience goal telah tercapai. Prototipe telah mencapai usability goal easy to learn dan safe to use, serta memunculkan user experience helpful berdasarkan nilai 8 dari 8 pengguna pada kuesioner pengujian. Lalu, prototipe telah mencapai usability goal efficient karena nilai efisiensinya sebesar 1/4 (goals/detik) lebih besar dibandingkan nilai efisiensi BNI Mobile Banking saat ini sebesar 3/16 (goals/detik). Permasalahan interaksi membingungkan pada mobile banking teratasi dengan tercapainya usability goal easy to learn, dan permasalahan interaksi kompleks teratasi dengan tercapainya usability goal efficient.
Perpustakaan Digital ITB