Kitin merupakan polimer alam terbanyak kedua setelah selulosa. Namun karena sifatnya yang tidak larut dalam air, kitin lebih banyak dimanfaatkan dalam bentuk senyawa turunannya yaitu kitosan. Kitosan merupakan senyawa kitin yang mengalami deasetilasi. Kitosan ini juga memiliki banyak keunggulan dibandingkan kitin, terutama ketika kitosan membentuk kitooligosakarida. Dalam bentuk kitooligosakarida, kitosan mempunyai sifat yang le bih baik diantaranya kelarutannya dalam air lebih tinggi, memiliki aktivitas sebagai anti jamur, anti bakteri, dan sifat-sifat lain. Untuk membuat kitosan menjadi kitooligosakarida , digunaka n enzim kitosanase dengan EC number 3.2.1.132. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari peranan tiga jenis larutan penyangga untuk menentukan aktivitas spesifik ekstrak kasar kitosanase. Enzim yang digunakan pada penelitian ini adalah rekombinan kitosanase dari Bacillus amyloliquefaciens dan diproduksi pada E. coli arctic express (DE3). Pada penelitian ini, optimasi lisis sel E. coli arctic express (DE3) yang mengandung kitosanase rekombina n dilakukan dengan tiga jenis larutan penyangga. Larutan penyangga yang digunakan adalah larutan penyangga Tris-Cl pH 7,0 larutan penyangga K-fosfat pH 7,0 dan larutan penyangga HEPES pH 7,0. Perlakuan lisis dengan tiga jenis larutan penyangga yang berbeda menghasilkan pola elektroforegram SDS PAGE (sodium dodesil sulfat poliakrilamid gel elektroforesis) yang serupa. Ada pita protein dominan dengan ukuran sekitar 30 kDa pada gel SDS PAGE. Ukuran ini bersesuaian dengan ukuran kitosanase rekombinan dari B. amyloliquefaciens. Hasil penentuan aktivitas spesifik kitosanase ekstrak kasar dengan Tris -Cl pH 7,0, K-fosfat pH 7,0, dan HEPES pH 7,0 berturut-turut adalah 246, 346, dan 664 unit/mg. Kitosanase rekombinan dari B. amyloliquefaciens memiliki berbagai sifat menguntungkan di antaranya sifat anti jamur dan anti bakteri yang dapat dimanfaatkan pada berbagai industri. Produksi kitosanase rekombinan yang lebih murni dapat dilakukan dengan larutan penyangga HEPES pH 7,0.
Perpustakaan Digital ITB