digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ketersediaan air laut dan sinar matahari yang cukup di Indonesia mendukung pertumbuhan spesies renik laut, yaitu diatom. Diatom memiliki ciri khas pada dinding sel yang dibangun oleh silika dengan beragam morfologi sel. Sejumlah modifikasi silika diatom telah dilakukan untuk berbagai aplikasi, seperti biosensor, sel surya, dan sistem pengantar obat. Namun, aplikasi silika diatom sebagai katalis sintesis ETBE belum dilaporkan. Pada penelitian ini, silika dari Cyclotella striata galur TBI dikonversi menjadi aluminosilikat dan digunakan sebagai katalis reaksi sintesis ETBE. Adapun tahapan penelitian meliputi kultivasi diatom C. striata dengan metode Batch, isolasi silika C. striata, sintesis aluminosilikat pada suhu rendah, pengaktifan aluminosilikat menjadi katalis melalui protonasi, dan uji katalis pada reaksi sintesis ETBE. Sel C. striata yang dikultivasi dengan kerapatan sel awal 2×105 sel/mL selama 15 hari menunjukkan sel dengan morfologi silinder berdiameter 8–20 μm dan kerapatan biomassa 1,25±0,28 g per liter kultur. Kandungan silika dalam biomassa kering C. striata yang dianalisis dengan TGA sebesar 40% (w/w). Kadar silika C. striata hasil pemurnian yang dikonfirmasi oleh XRF sebesar 100%. Setelah silika C. striata ditransformasi, pita vibrasi Si-O-Al dalam aluminosilikat diamati pada bilangan gelombang 1231 dan 553 cm–1. Aluminosilikat tersebut memiliki struktur kristal yang mirip dengan ZSM-5. Kristal aluminosilikat berbentuk bulat dengan diameter 0,6–1,7 μm. Aluminosilikat aktif mengubah etanol dan tert-butanol menjadi ETBE sebagai produk utama. Jumlah ETBE dihasilkan paling banyak pada 70 oC. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa aluminosilikat yang dibuat dari silika C. striata merupakan katalis yang menjanjikan untuk sintesis ETBE