COVER ALVITA SILVIA NIM : 10714056
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 ALVITA SILVIA NIM : 10714056
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 ALVITA SILVIA NIM : 10714056
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 ALVITA SILVIA NIM : 10714056
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 ALVITA SILVIA NIM : 10714056
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 ALVITA SILVIA NIM : 10714056
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 ALVITA SILVIA NIM : 10714056
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA ALVITA SILVIA NIM : 10714056
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Rambut yang terpapar oleh sinar matahari secara terus menerus dalam waktu yang lama dapat memicu
terjadinya kerusakaan ditandai dengan rambut yang semakin rapuh, kering, dan kusam. Hal ini dapat
dicegah dengan memberikan senyawa antioksidan pada rambut. Biji kopi memiliki kandungan
antioksidan yang tinggi dan dapat membantu mencegah pembentukan radikal bebas dan degradasi
komponen rambut akibat sinar ultraviolet (UV) matahari. Rambut memiliki kutikel yang bertumpuktumpuk dan membuat kutikel sulit untuk ditembus. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan formulasi nanoemulsi ekstrak biji kopi yang dapat meningkatan penetrasi ke dalam
korteks rambut. Nanoemulsi ekstrak biji kopi dibuat dengan metode energi tinggi menggunakan
ultraturrax dan sonikator dengan menggunakan Span 80, Tween 80, gliserin, PEG 400, Virgin
Coconut Oil (VCO), dan aquadest. Optimasi dilakukan terhadap jumlah surfaktan dan kosurfaktan,
jumlah air, dan jumlah ekstrak dalam sediaan. Setelah itu, dilakukan evaluasi fisik sediaan yang
meliputi aspek organoleptik, bobot jenis, pH, morfologi, dan ukuran globul sediaan. Evaluasi stabilitas
nanoemulsi dilakukan dengan uji stabilitas pada suhu kamar, uji stabilitas dipercepat, uji sentrifuga,
dan uji freeze-thaw. Selanjutnya, dilakukan penentuan IC50 evaluasi aktivitas antioksidan rambut
secara in vitro menggunakan 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Morfologi rambut setelah
terpapar radiasi sinar UV pada waktu tertentu diamati menggunakan Scanning Electron Microscope
(SEM) dan degradasi tryptophan rambut diukur menggunakan spektrofluorometri. Selanjutnya,
dilakukan juga uji iritasi mata dan kulit pada kelinci albino untuk mengetahui keamaan penggunaan
sediaan. Formula yang paling optimum adalah 0,6% ekstrak, 8% air, 16% Span 80, 19% Tween 80,
5% PEG 400, dan 51,4% VCO. Morfologi globul nanoemulsi melalui pengamatan TEM terlihat
berbentuk sferis dengan ukuran globul berada dalam rentang 40-100 nm. Sediaan memiliki kestabilan
yang baik pada penyimpanan di suhu ruang selama 1 bulan dan uji freeze-thaw. Akan tetapi, tidak
stabil pada penyimpanan di suhu 40o C dan uji sentrifuga. Uji aktivitas antioksidan secara in vitro
menggunakan DPPH menunjukkan hasil IC50 nanoemulsi ekstrak biji kopi sebesar 0,59±0,04 ppm,
ekstrak biji kopi 2,12±0,08 ppm, dan basis nanoemulsi 8,59±0,33 ppm, sedangkan vitamin C sebesar
0,32± 0,03 ppm. Nanoemulsi ekstrak biji kopi memiliki kemampuan fotoprotektif pada rambut
berdasarkan uji SEM dan uji tingkat degradasi tryptophan pada rambut. Uji iritasi pada kulit dan mata
kelinci menunjukkan bahwa nanoemulsi ekstrak biji kopi bersifat non-iritan.
Perpustakaan Digital ITB