digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Era disrupsi digital telah menyebabkan bisnis berbasis digital baru yang sebelumnya offline ke online, tetapi berpotensi juga mengganggu stabilitas bisnis yang ada khususnya yang tidak mengandalkan teknologi. Saat ini banyak toko online bermunculan dan bermain untuk pasar yang ada. Seperti halnya dalam industri alas kaki, di mana kegiatan promosi, pembelian, pesanan produk, akuisisi pelanggan lebih sering dilakukan secara online daripada membuka toko offline tradisional. Clarice shoes adalah penjual sepatu kostum khusus wanita yang telah berdiri sejak Juni 2016. Clariceshoes berfokus pada pembuatan sepatu wanita, semua jenis sepatu dapat dibuat seperti sepatu datar, sepatu hak tinggi, wedges, sneaker, sepatu bot, sandal dan banyak lagi. Dan masalah yang dihadapi Clariceshoes saat ini adalah ketidakstabilan penjualan yang cenderung menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab ketidakstabilan penjualan yang cenderung menurun. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk memperoleh data primer untuk analisis pelanggan potensial dengan menyebarkan kuesioner, sedangkan metode kualitatif digunakan untuk memperoleh data primer dari wawancara dengan pemilik dan observasi. Data yang terkumpul kemudian digunakan untuk membuat analisis internal dan eksternal. Analisis internal digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi internal clariceshoes, sedangkan analisis eksternal digunakan untuk mengevaluasi lingkungan industri serta mendefinisikan perilaku pelanggan potensial industri sepatu. Selanjutnya setelah analisis internal dan eksternal dilakukan, peneliti menggunakan diagram Ishikawa untuk menentukan kekurangan dan keunggulan kompetitif, tidak memiliki saluran offline dan rendahnya kesadaran merek sebagai akar penyebab ketidakstabilan penjualan. Berdasarkan dari analisis yang dilakukan peneliti menyarankan strategi pemasaran baru sebagai solusi untuk menyelesaikan penyebab masalah. Strategi pemasaran yang disarankan pertama adalah peningkatan jalur pelanggan 5A (aware, appeal, ask, act and advocate) berdasarkan proses keputusan pembelian pelanggan potensial. Dan strategi pemasaran kedua yang disarankan adalah merevisi marketing mix 4P dengan 4C yang baru.