Penginderaan jarak jauh adalah salah satu metode yang dikembangkan dalam melakukan analisis
pada suatu daerah yang luas dengan tingkat efisiensi yang cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan
banyaknya variasi informasi yang dapat diberikan oleh metode penginderaan jarak jauh tersebut.
Salah satu metode yang populer dilakukan saat ini adalah dengan pemanfaatan citra satelit.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penentuan daerah kritis pada daerah Wayang Windu,
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung dengan memanfaatkan indeks vegetasi. Pemilihan
daerah panas bumi Wayang Windu bertujuan untuk melihat pengaruh struktur geologi yang
berkembang pada daerah tersebut terhadap kestabilan permukaan. Terlebih lagi pernah terjadi
bencana tanah longsor pada daerah tersebut tepatnya pada Desa Margamukti, Kecamatan
Pangalengan, Kabupaten Bandung pada tanggal 5 Mei 2015. Citra satelit yang digunakan dalam
penelitian ini adalah citra Landsat 8 OLI/TIRS yang dikeluarkan tanggal 10 September 2013, 13
September 2014, 12 Juni 2015, dan 1 November 2017. Penentuan daerah kritis dengan
memanfaatkan indeks vegetasi berupa Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Modified
Normalized Difference Water Index (MNDWI), dan Thermal-Vegetation-soil Moisture Dryness
Index (TVMDI). Pemetaan tutupan lahan juga dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi di
permukaan selama rentang waktu tersebut. Proses konfirmasi hasil pengolahan data citra satelit
dilakukan dengan melakukan korelasi terhadap persebaran nilai tingkat keasaman tanah pada
daerah tersebut dan berdasarkan pada publikasi terkait bencana longsor yang melanda daerah
tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perubahan kondisi vegetasi dan tingkat
kejenuhan air di permukaan pada daerah tersebut yang mengindikasikan daerah kritis disebabkan
karena pengaruh geomorfologi permukaan dan juga pengaruh dari struktur geologi yang
berkembang pada daerah tersebut.
Perpustakaan Digital ITB