digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penginderaan jarak jauh adalah salah satu metode yang dikembangkan dalam melakukan analisis pada suatu daerah yang luas dengan tingkat efisiensi yang cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan banyaknya variasi informasi yang dapat diberikan oleh metode penginderaan jarak jauh tersebut. Salah satu metode yang populer dilakukan saat ini adalah dengan pemanfaatan citra satelit. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penentuan daerah kritis pada daerah Wayang Windu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung dengan memanfaatkan indeks vegetasi. Pemilihan daerah panas bumi Wayang Windu bertujuan untuk melihat pengaruh struktur geologi yang berkembang pada daerah tersebut terhadap kestabilan permukaan. Terlebih lagi pernah terjadi bencana tanah longsor pada daerah tersebut tepatnya pada Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung pada tanggal 5 Mei 2015. Citra satelit yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat 8 OLI/TIRS yang dikeluarkan tanggal 10 September 2013, 13 September 2014, 12 Juni 2015, dan 1 November 2017. Penentuan daerah kritis dengan memanfaatkan indeks vegetasi berupa Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI), dan Thermal-Vegetation-soil Moisture Dryness Index (TVMDI). Pemetaan tutupan lahan juga dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi di permukaan selama rentang waktu tersebut. Proses konfirmasi hasil pengolahan data citra satelit dilakukan dengan melakukan korelasi terhadap persebaran nilai tingkat keasaman tanah pada daerah tersebut dan berdasarkan pada publikasi terkait bencana longsor yang melanda daerah tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perubahan kondisi vegetasi dan tingkat kejenuhan air di permukaan pada daerah tersebut yang mengindikasikan daerah kritis disebabkan karena pengaruh geomorfologi permukaan dan juga pengaruh dari struktur geologi yang berkembang pada daerah tersebut.