Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang dikenal
sebagai "kota seribu gumuk". Gumuk gunung api yang terdiri dari material sirtu
(pasir sebagai matriks dan batu sebagai fragmen) merupakan produk volkanik.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi sebaran gumuk di zona distal
dari longsoran purba Gunung Raung menggunakan Citra Planetscope dengan
resolusi 3,7 meter, foto udara dengan resolusi 0,13 meter dan Digital Elevation
Model Nasional (DEMNAS) dengan resolusi 8,25 meter. Metode Indeks Vegetasi
dan Object-Based Image Analysis (OBIA) digunakan untuk mengidentifikasi
gumuk berdasarkan klasifikasi tutupan lahan. Hasil uji akurasi menunjukkan bahwa
metode OBIA memiliki akurasi yang baik dengan nilai Kappa mencapai 79,26%.
Sedangkan Indeks Vegetasi NDVI, SAVI, dan MSAVI memiliki akurasi sedang.
Korelasi antara hasil identifikasi gumuk dan foto udara menunjukkan perbedaan
luas riil dengan luas dari hasil OBIA, Indeks Vegetasi, dan DEMNAS. Penelitian
ini, berhasil mendeteksi 408 gumuk melalui metode OBIA, dengan luas terbesar
dan terkecil masing – masing berada pada titik koordinat (8°17'15.76"S,
113°36'28.3"E) dan (8°15'29.41"S, 113°22'17.89"E). Pengamatan petrografi dan
analisis XRD menunjukkan bahwa gumuk tersusun oleh batuan andesite, latite
basalt dan basalt. Uji distribusi butiran pada sampel tanah lepas area gumuk
dilakukan untuk menginterpretasikan arah longsoran purba Gunung Raung. Hasil
uji distribusi butiran mengindikasikan bahwa ukuran butiran tanah gumuk yang
berada di area utara zona distal atau dekat dengan sumber longsoran lebih besar.
Sedangkan ukuran butiran tanah gumuk yang berada sebelah barat dari zona distal
atau jauh dengan sumber longsoran lebih kecil.