Pada permukaan asteroid ditemukan banyak bongkahan batuan dengan berbagai ukuran. Batuan di permukaan asteroid ini dapat ditinjau sebagai suatu sistem partikel granular, yaitu sistem yang terdiri atas partikel berbentuk bulir. Tumbukan pada permukaan asteroid akan memicu munculnya getaran seismik yang menjalar ke seluruh sistem partikel granular tersebut dan mengakibatkan partikel di dalamnya mengalami pergerakan. Salah satu fenomena di permukaan asteroid adalah kecenderungan bongkahan batuan berukuran besar untuk muncul ke permukaan. Fenomena ini disebut juga sebagai Brazil Nut Effect (BNE). Berdasarkan studi yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa BNE dapat terjadi pada lingkungan gravitasi rendah. Beberapa asteroid, seperti Itokawa dan Eros memiliki kecenderungan serupa dan diperkirakan BNE terjadi pada kedua asteroid tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat pemodelan terkait fenomena di permukaan asteroid dengan konsep BNE. Parameter fisis yang dilibatkan mengikuti parameter fisis asteroid pada umumnya. Dari pemodelan tersebut, akan diperiksa bagaimana kecenderungan distribusi ukuran bongkahan di permukaan asteroid. Pemodelan dilakukan dengan mendapatkan kondisi awal partikel pada permukaan asteroid dengan menempatkan partikel dengan dua distribusi ukuran dalam koordinat Kartesian yang ditambahkan faktor acak. Partikel ini kemudian dijatuhkan ke permukaan suatu asteroid model. Ketika partikel tersebut sudah mengalami relaksasi dinamika, akan ditambahkan gaya luar terhadap sistem berupa getaran seismik yang dimodelkan dengan berbagai persamaan osilasi sinusoidal. Dalam pekerjaan Tugas Akhir ini telah dilakukan pemodelan delapan kasus dengan beberapa fungsi getaran seismik dan berbagai parameternya. Pemodelan dengan konsep BNE yang hanya memperhitungkan faktor tumbukan antar-partikel dan gravitasi mampu memperlihatkan adanya kemungkinan partikel besar untuk naik ke permukaan. Meski demikian, masih terdapat banyak parameter yang berperan pada lingkungan gravitasi rendah dan perlu ditinjau lebih jauh lagi.