digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Produksi BBM Indonesia gagal memenuhi kebutuhan BBM nasional sehingga Indonesia mengimpor bensin 99 juta barel pada tahun 2016. Di sisi lain, Indonesia adalah produsen dan eksportir minyak sawit (CPO) terbesar di dunia. Indonesia memproduksi 31,5 juta ton CPO pada tahun 2016 dan pertumbuhan per tahunnya mencapai 11,50%. Sekitar 80% CPO produksi Indonesia diekspor ke berbagai negara. Produksi biogasolin dari proses perengkahan katalitik CPO menjanjikan untuk mengurangi impor bensin. Katalis zeolit, khususnya H-ZSM-5, telah terbukti dalam perengkahan minyak nabati. Namun, ukuran pori yang kecil membatasi difusi molekul-molekul berukuran besar. Perengkahan minyak sawit dengan H-ZSM-5 hierarki dengan pori berukuran meso menghasilkan bio-gasolin dengan RON tinggi yang kaya akan fraksi aromatik. Pembentukan H-ZSM-5 hierarki memerlukan tahap desilikasi/dealuminasi yang meningkatkan biaya produksi katalis. Metode alternatif selain pembentukan hierarki adalah menggunakan katalis USY dan memvariasikan rasio silika terhadap alumina (RaSA) pada H-ZSM-5. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kinerja perengkahan katalis H-ZSM-5 serta USY dengan variasi RaSA pada katalis H-ZSM-5 yang dapat menghasilkan unjuk kerja perengkahan optimal. Katalis yang digunakan adalah H-ZSM-5 dengan RaSA sebesar 25, 38, 50, dan 80 serta katalis USY. Karakterisasi katalis dilakukan dengan uji adsorpsi isotermal nitrogen dan NH3-TPD. Produk gas dianalisis dengan GC-TCD dan GC-FID sementara produk cair dianalisis dengan GC-FID dan GC-DHA. Pembentukan arang pada permukaan katalis dianalisis dengan termogravimetri. Kinerja katalis diamati pada nilai parameter perolehan produk cair, kandungan aromatik pada produk cair, bilangan oktan, serta stabilitas katalis. Katalis H-ZSM-5 dengan RaSA sebesar 25 menghasilkan perolehan produk cair tertinggi yang mencapai 60,1%-wt. Perengkahan dengan H-ZSM-5 dengan RaSA 80 menghasilkan produk cair dengan kandungan aromatik dan RON tertinggi, masing-masing 98,5%-wt dan 124,4. Katalis H-ZSM-5 dengan RaSA sebesar 80 memiliki stabilitas terbaik karena mampu merengkah umpan selama 12 jam sebelum terdeaktivasi dan menghasilkan wax.