digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Minyak sawit telah menjadi komoditas global dan terbukti sebagai sumber biofuel yang efisien. Minyak ini dapat diolah menjadi berbagai produk konsumen, mulai dari minyak goreng hingga penggunaan di sektor industri seperti bahan bakar kendaraan. Minyak sawit juga telah membantu negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia dalam mengembangkan perekonomian mereka. Namun, tingginya pasokan minyak sawit berarti produsen harus memperluas perkebunan mereka, yang menyebabkan deforestasi, penebangan liar, perusakan habitat flora dan fauna, dan berbagai dampak negatif lainnya. Dengan adanya sertifikasi seperti RSPO, diharapkan dapat mengurangi permasalahan yang tidak berkelanjutan ini. Namun, seberapa efektifkah sertifikasi ini dalam mengatasi masalah tersebut? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas sertifikasi wajib RSPO di industri minyak sawit yang luas di Asia Tenggara. Penelitian ini akan menggunakan analisis regresi linier multivariat untuk mengidentifikasi seberapa efektif sertifikasi tersebut, dengan fokus pada kecenderungan menuju profitabilitas. Penelitian dalam makalah ini dilakukan melalui metode kuantitatif, dengan pertanyaan utama: [1] Bagaimana tingkat sertifikasi RSPO mempengaruhi kinerja perusahaan minyak sawit? [2] Seberapa besar profitabilitas yang diperoleh perusahaan dengan tingkat sertifikasi RSPO tinggi di Indonesia dan Malaysia dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat sertifikasi rendah? Makalah ini akan membahas perkembangan industri minyak sawit dalam membangun perekonomian Asia Tenggara, sekaligus menyoroti kerusakan yang ditimbulkannya, seperti deforestasi, penebangan liar, dan dampak lainnya terhadap lingkungan, serta bagaimana prinsip-prinsip RSPO saat ini berupaya mengatasi praktik-praktik yang tidak berkelanjutan. Selain itu, makalah ini juga akan membahas bagaimana sertifikasi tersebut dapat mendorong praktik yang lebih berkelanjutan di Asia Tenggara melalui penerapan Sertifikasi RSPO dan bagaimana hal ini mempengaruhi profitabilitas.