digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar Belakang: Aktivitas fisik merupakan gerak tubuh yang dihasilkan otot rangka yang memerlukan suatu pengeluaran energi. Kurangnya aktivitas fisik dan rendahnya tingkat kebugaran pada remaja di Sekolah Menengah Atas dianggap sebagai pemicu rendahnya tingkat kebugaran mahasiswa TPB ITB. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata status aktivitas fisik, antropometri, tingkat kebugaran dan status kesehatan mahasiswa TPB ITB sebelum dan setelah menjalani MKOR. Metode: sebanyak 3447 mahasiswa TPB ITB laki-laki (umur: 18,01 ± 0,69 tahun; tinggi badan: 169,27 ± 13,11 cm; berat badan: 63,65 ± 14,27 kg) dan perempuan (umur: 18,03 ± 0,65 tahun; tinggi badan: 159,38 ± 6,87 cm; berat badan: 52,99 ± 9,03 kg) berpartisipasi dalam penelitian. Data aktivitas fisik didapat dari International Physical Activity Quesstionaire (IPAQ), penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Design dengan melakukan tes awal dan tes akhir menggunakan Cooper test 2400 meter untuk mencari nilai rata-rata tingkat kebugaran mahasiswa TPB ITB yang digambarkan dengan VO2Max. Hasil: Secara keseluruhan mahasiswa laki-laki memliki rata-rata BMI (Body Mass Index) 21,80 ± 3,79 dan perempuan 20,74 ± 3,00. Rata-rata skor aktivitas fisik mahasiswa laki-laki pada saat SMA adalah 1520,80 ± 1444,50 dan pada saat TPB ITB 2330,00 ± 1800,77, sedangkan skor aktivitas fisik perempuan pada saat SMA adalah 1029,55 ± 1000,82 dan pada saat TPB ITB 2020,46 ± 1895,68. Rata-rata tingkat kebugaran mahasiswa laki-laki, tes awal adalah 35,34 ± 5,74 dan tes akhir 38,27 ± 7,08 sedangkan perempuan tes awal 28,60 ± 4,06 dan tes akhir 30,17 ± 5,17. Status kesehatan secara keseluruhan mahasiswa TPB ITB 66,79% memiliki status kesehatan yang baik, kemudian 22,88% memiliki penyakit dengan tingkat resiko menengah dan 10,33%.mempunyai penyakit dengan tingkat resiko tinggi. Kesimpulan: secara keseluruhan mahasiswa TPB ITB mempunyai BMI yang normal dan status kesehatan yang baik dan terdapat peningkatan kadar VO2Max yang signifikan.